Sumber foto: google

Israel Mulai Serang Rafah Saat Hamas Setuju Gencatan Senjata

Tanggal: 8 Mei 2024 15:35 wib.
Israel mulai serang Rafah, salah satu kota di Jalur Gaza, pada Senin (6 Mei 2024) setelah kelompok militan Hamas, yang menguasai wilayah tersebut, telah setuju menghentikan pertempuran dengan Israel. Penyerangan ini terjadi dalam konteks tegangnya hubungan antara Israel dan Palestina.

Militer Israel dilaporkan mulai melakukan serangan ke Rafah, terutama di bagian timur pada Senin malam kemarin. Di saat yang bersamaan, kelompok pejuang Palestina, Hamas, juga telah menyetujui proposal gencatan senjata Jalur Gaza yang diajukan Qatar dan Mesir.

Keputusan Hamas untuk menghentikan pertempuran disambut positif oleh banyak pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai negara di dunia. Namun, ketika gencatan senjata baru mulai berlaku, Israel malah melakukan serangan udara di Rafah.

Menurut pihak Israel, penyerangan ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap pelemparan roket dari Gaza yang terjadi yang terjadi pada malam gencatan senjata berlaku. Mereka juga mengklaim bahwa serangan udara ini bertujuan untuk menargetkan fasilitas terowongan yang digunakan oleh Hamas untuk melakukan serangan balasan. Namun, serangan tersebut menuai kecaman keras dari pihak Hamas dan masyarakat Palestina.

Pihak Hamas menyatakan bahwa serangan udara Israel ini merupakan pelanggaran besar terhadap kesepakatan gencatan senjata. Mereka menegaskan bahwa tindakan ini akan menghancurkan proses perdamaian dan mengancam kestabilan kawasan.

Reaksi internasional pun tidak terlambat datang. Banyak negara dan lembaga internasional mengecam serangan Israel terhadap Rafah setelah gencatan senjata mulai berlaku. Mereka menyerukan agar kedua belah pihak tetap mematuhi kesepakatan gencatan senjata dan berupaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Peristiwa ini kembali mengingatkan dunia bahwa konflik Israel-Palestina masih belum terselesaikan. Ketegangan yang terus berlangsung di kawasan ini memicu kekhawatiran akan potensi peningkatan konflik yang lebih besar di masa depan. Usaha untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan pun semakin sulit dilakukan.

Sebagai upaya menciptakan perdamaian, ketiga pihak yang terlibat, yaitu Israel, Palestina, dan komunitas internasional, perlu mengedepankan dialog dan diplomasi. Konflik ini tidak akan terselesaikan melalui kekerasan, melainkan melalui negosiasi yang jujur dan berkelanjutan.

Dengan serangan Israel terhadap Rafah setelah Hamas setuju gencatan senjata, kondisi di kawasan Timur Tengah semakin memanas. Semua pihak harus bekerja sama untuk mencari solusi yang adil dan damai demi kesejahteraan dan keamanan kedua bangsa tersebut. Semoga ke depannya, kedua belah pihak dapat menemukan jalan keluar yang dapat memberikan keadilan dan perdamaian bagi semua pihak yang terlibat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved