Sumber foto: Google

Israel Gempur Beirut: Serangan Udara Pertama Sejak Gencatan Senjata

Tanggal: 30 Mar 2025 02:06 wib.
Tampang.com | Militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah selatan Beirut pada Jumat (28/3/2025), menandai serangan pertama ke ibu kota Lebanon sejak gencatan senjata disepakati pada November 2024. Serangan ini dilakukan sebagai respons atas tuduhan bahwa kelompok Hezbollah telah menembakkan dua proyektil ke wilayah Israel.Target Serangan: Gudang Drone HezbollahPasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka menargetkan lokasi yang digunakan oleh Unit Udara (127) Hezbollah di kawasan Dahieh, yang dikenal sebagai basis utama kelompok tersebut di Beirut. Lokasi tersebut diduga menjadi tempat penyimpanan drone yang digunakan dalam operasi Hezbollah.Selain menghantam Beirut, Israel juga melancarkan serangan udara ke berbagai wilayah di selatan Lebanon, termasuk pusat komando Hezbollah, infrastruktur militer, serta peluncur roket kelompok tersebut.Korban Jiwa dan Dampak SeranganSalah satu serangan yang terjadi di Kfar Tebnit, Nabatiyeh, dilaporkan menewaskan tiga orang, termasuk seorang wanita, serta melukai 18 orang lainnya, yang terdiri dari anak-anak dan perempuan.IDF menuduh Hezbollah sengaja menyembunyikan infrastruktur militernya di tengah kawasan pemukiman warga sipil, menggunakan taktik yang disebut sebagai "perisai manusia."Israel Ancam Akan Terus Menyerang LebanonMenteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa Beirut akan mendapat perlakuan yang sama seperti Kiryat Shmona, kota di Israel utara yang sering menjadi sasaran serangan roket Hezbollah."Jika tidak ada kedamaian di Kiryat Shmona dan komunitas Galilea, maka tidak akan ada kedamaian di Beirut," tegas Gallant.Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga memperingatkan bahwa IDF akan terus melakukan serangan jika Israel merasa terancam. "Kami akan menyerang di mana saja di Lebanon untuk mengatasi ancaman terhadap Israel," katanya.Pemerintah Lebanon Kecam Serangan IsraelPihak militer Lebanon mengecam serangan ini sebagai pelanggaran kedaulatan negara dan hukum internasional. Tentara Lebanon pun mulai melakukan investigasi untuk mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan roket ke Israel.Sementara itu, Presiden Lebanon, Joseph Aoun, menyatakan bahwa pihaknya telah menghubungi Amerika Serikat terkait kesepakatan gencatan senjata yang telah berlaku sejak tahun lalu. "Gencatan senjata harus dihormati oleh kedua belah pihak," ujarnya.Hezbollah Sebut Israel Cari Alasan untuk Agresi Lebih LanjutMenanggapi serangan tersebut, kelompok Hezbollah menyatakan melalui Telegram bahwa Israel sengaja menciptakan dalih untuk melanjutkan agresinya terhadap Lebanon.Ketegangan antara Israel dan Hezbollah kembali meningkat dalam beberapa bulan terakhir, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik lebih luas di kawasan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved