Sumber foto: website

Israel dan Hizbullah Klaim Kemenangan Usai Saling Luncurkan Serangan

Tanggal: 26 Agu 2024 20:45 wib.
Israel dan Hizbullah telah mengklaim pencapaian signifikan atau kemenangan setelah saling menyerang. Termasuk serangan Israel terbesar terhadap kelompok yang didukung Iran di Lebanon selatan sejak dimulainya perang Gaza pada bulan Oktober.

Dalam serangan mendadak sebelum fajar pada Minggu (25/8/2024), sekitar 100 pesawat Israel menyerang ratusan roket, landasan peluncuran, dan pesawat nirawak Hizbullah di 40 lokasi terpisah di Lebanon selatan. Menurut Israel, operasi tersebut, berdasarkan intelijen yang akurat, terjadi tepat sebelum Hizbullah akan menyerang Israel untuk membalas pembunuhan Fuad Shukr, komandan militer senior kelompok tersebut di Beirut awal bulan ini.

Israel yakin Hizbullah bermaksud meluncurkan ratusan roket ke komunitas di Israel utara dan, secara paralel, menargetkan markas besar Mossad dan pangkalan intelijen utama di Israel tengah.

Hizbullah menanggapi serangan Israel dengan menembakkan 210 roket dan 20 pesawat nirawak ke Israel. Israel mengklaim proyektil tersebut dicegat dan tidak ada pangkalan militer yang terkena serangan. Seorang tentara angkatan laut Israel tewas di atas kapal di lepas pantai utara Israel, kemungkinan akibat puing-puing yang jatuh dari intersepsi roket.

Sementara serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas, Hizbullah mengindikasikan bahwa serangannya mungkin sudah berakhir untuk saat ini, meskipun tidak menutup kemungkinan tindakan lebih lanjut. PM Israel Benyamin Netanyahu menekankan bahwa meskipun Israel menggagalkan serangan Hizbullah yang direncanakan, namun ini bukan akhir dari cerita.

Militer Israel diketahui dalam posisi siaga tinggi selama beberapa minggu, dan telah melacak pergerakan Hizbullah dan mengumpulkan informasi intelijen. Pada Sabtu (24/8/2024) malam, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka mendeteksi persiapan oleh milisi Syiah di dekat lokasi peluncuran roket jarak pendek, dan memperoleh informasi intelijen yang mendukung kesimpulan bahwa aktivitas Hizbullah yang terdeteksi melampaui aktivitas sehari-hari yang normal.

“Israel bertekad untuk melakukan segalanya untuk melindungi negara kami, untuk membawa penduduk utara kembali ke rumah mereka dengan selamat dan untuk terus mempertahankan aturan sederhana: siapa pun yang menyerang kami, kami menyerang mereka,” terangnya.

Netanyahu mengatakan kepada para menteri Israel dalam sebuah rapat kabinet pada Minggu (25/8/2024) bahwa IDF menghancurkan ribuan roket jarak pendek dan mencegat semua pesawat nirawak yang diluncurkan oleh Hizbullah menuju target strategis di pusat negara.

Menurut sumber dari IDF, serangan ini merupakan respons terhadap ancaman nyata yang datang dari Hizbullah. Israel merasa bahwa tindakan ini diperlukan untuk melindungi wilayah mereka dari serangan yang dianggap telah dipersiapkan dengan cermat oleh Hizbullah.

Ini merupakan pertempuran besar antara dua kekuatan yang sudah lama bersitegang di kawasan tersebut. Kedua pihak sudah sering kali terlibat dalam konflik bersenjata, dan upaya saling menjatuhkan sudah menjadi bagian dari sejarah panjang konflik di Timur Tengah. Dalam beberapa dekade terakhir, hubungan Israel dan Hizbullah sering kali tegang, dengan seringnya terjadi serangan dan balasan di antara keduanya.

Saat ini, kedua belah pihak berusaha memperkuat narasi kemenangan mereka. Bagi Israel, menunjukkan bahwa mereka dapat menggagalkan serangan Hizbullah merupakan langkah penting untuk menegaskan superioritas militer mereka dalam menghadapi ancaman dari pihak lawan. Di sisi lain, Hizbullah juga perlu mempertahankan wajah bahwa mereka mampu melancarkan serangan balasan yang efektif terhadap Israel, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved