Israel Bombardir Sekolah PBB di Gaza, 16 Warga Sipil Meninggal Dunia
Tanggal: 8 Jul 2024 23:20 wib.
Militer Israel kembali melancarkan serangan brutalnya ke sebuah sekolah yang dikelola UNRWA, badan PBB di Jalur Gaza, Palestina pada Sabtu (6/7/2024). Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan (UNRWA) PBB itu telah menjadi tempat tinggal para pengungsi. Akibat serangan udara tersebut sedikitnya 16 orang meninggal dunia.
Sementara itu, militer Israel berdalih bahwa pesawat tempurnya menargetkan 'teroris' yang beroperasi di sekitar sekolah Al-Jaoni. UNWRA yang mengoordinasikan sebagian besar bantuan ke Gaza menyebut 194 pegawainya tewas dalam perang gaza.
Sekolah yang diserang oleh Israel adalah sekolah UNRWA yang digunakan sebagai tempat pengungsian bagi ribuan warga Gaza yang melarikan diri dari konflik. Serangan ini diutuskan kepada warga Palestina yang sedang mencari perlindungan dari kekerasan. Serangan semacam ini menyalahi hukum kemanusiaan internasional.
Tragedi kemanusiaan ini dilaporkan menyisakan korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan. Ban Ki-moon, mantan Sekretaris Jenderal PBB, dengan tegas mengecam serangan terhadap fasilitas PBB ini. Di sisi lain, Israel membela tindakan mereka dengan menyatakan bahwa sekolah tersebut digunakan oleh kelompok militan Palestina untuk meluncurkan serangan dan menutupi kehadiran mereka dengan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Namun demikian, kesaksian dari staf dan saksi mata menyiratkan bahwa sekolah tersebut tidak digunakan untuk keperluan militer. Justru, para pejabat PBB, termasuk Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet, mengecam keras tindakan serangan Israel yang menyebabkan kematian warga sipil yang tak berdosa. Mereka menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan menjaga kepatuhan terhadap hukum internasional kemanusiaan.
Momentum ini menjadi sorotan dunia atas situasi yang semakin rumit dan sengit di Timur Tengah. Komunitas internasional menekankan pentingnya perdamaian di kawasan tersebut, serta perlunya kedua belah pihak untuk melakukan dialog untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan.
Namun, sejauh ini sepertinya belum ada tanda-tanda perubahan. Konflik ini telah menewaskan banyak nyawa tak berdosa dan menyisakan derita yang mendalam bagi kedua belah pihak. Diperlukan langkah konkret dan putusan politik yang bijak dari pemimpin dunia untuk mengakhiri kekerasan ini.
Dalam situasi yang semakin memanas, tindakan mana yang akan diambil oleh dunia internasional dan pemerintah Israel serta Palestina? Kedamaian dan perlindungan terhadap warga sipil yang tak berdosa harus menjadi prioritas utama dalam upaya menjaga kemanusiaan di wilayah tersebut. Semoga tindakan dan kebijakan yang diambil ke depannya dapat membawa harapan bagi perdamaian yang sejati di Timur Tengah.