Sumber foto: google

Israel Bombardir Gedung Sekolah PBB di Gaza Tengah, 37 Orang Tewas

Tanggal: 7 Jun 2024 13:47 wib.
Israel kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah melakukan serangan udara yang menargetkan sebuah gedung sekolah PBB di Gaza Tengah. Serangan ini menewaskan 37 orang, termasuk anak-anak yang sedang belajar di sekolah tersebut. Tindakan Israel ini menuai kecaman dari berbagai pihak atas pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional.

Gedung sekolah yang menjadi target serangan tersebut merupakan bagian dari United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) yang bertugas memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang terdampak konflik dengan Israel. Serangan ini telah menimbulkan kecaman yang tajam dari PBB dan negara-negara lain yang mengecam tindakan agresif Israel.

Serangan terhadap gedung sekolah yang dioperasikan oleh PBB dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional. Menurut Konvensi Jenewa, gedung-gedung yang digunakan untuk keperluan kemanusiaan harus dilindungi dari serangan dalam keadaan konflik bersenjata. Tindakan Israel yang mengabaikan perlindungan terhadap fasilitas kemanusiaan ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap kehidupan dan keselamatan warga sipil. Israel mengatakan serangan itu untuk "menghilangkan" beberapa "teroris" di kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA di Nuseirat, Gaza tengah pada Rabu (5/6). Sementara itu, Hamas mengutuk keras serangan tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir, Israel terus menggempur kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah dan timur.

Korban Jiwa yang Tidak Bersalah
Dampak serangan ini sangat tragis, terutama bagi para korban yang kehilangan nyawa mereka. Peristiwa ini menunjukkan bahwa anak-anak dan masyarakat sipil menjadi korban tak berdosa dari konflik yang terus berkecamuk di wilayah Gaza. Serangan ini juga menimbulkan trauma yang mendalam bagi warga sekitar dan menambah beban kemanusiaan bagi lembaga internasional yang berupaya membantu warga Palestina. Dalam beberapa pekan terakhir, Israel terus menggempur kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah dan timur. Awal pekan ini, pasukan Israel membombardir kamp pengungsi di Bureij dan Maghazi. Imbas serangan tersebut, 15 orang warga sipil tewas.

Banyak negara dan lembaga internasional mengutuk tindakan Israel atas serangan terhadap gedung sekolah PBB ini. Mereka menuntut pertanggungjawaban dan pembayaran kompensasi bagi korban serta menekankan perlunya menghormati hukum internasional dalam menangani konflik bersenjata. Selain itu, serangan ini juga turut memperkuat tuntutan untuk segera mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun di wilayah Gaza.

Peristiwa ini juga memberikan pengingat bahwa konflik di Timur Tengah harus diselesaikan melalui jalur diplomatik dan dialog. Kedua belah pihak, Israel dan Palestina, perlu menemukan solusi damai yang dapat mengakhiri siklus kekerasan dan penderitaan bagi kedua belah pihak. Komunitas internasional juga diharapkan dapat turut berperan aktif dalam mendorong perdamaian di wilayah tersebut.

Serangan Israel terhadap gedung sekolah PBB di Gaza Tengah yang menewaskan 37 orang menunjukkan eskalasi kekerasan yang merugikan masyarakat sipil dan melanggar hukum internasional. Respons dari dunia internasional menegaskan perlunya penegakan hukum dan perlindungan terhadap fasilitas kemanusiaan dalam konflik bersenjata. Konflik di Timur Tengah harus diselesaikan melalui solusi damai yang melibatkan semua pihak terkait.

Dengan demikian, dampak konflik bersenjata yang merugikan masyarakat sipil dapat dihindari dan perdamaian yang berkelanjutan dapat direalisasikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved