Sumber foto: website

Israel Bom Sekolah Tampung Pengungsi di Gaza Palestina, 22 Orang Perempuan dan Anak Tewas

Tanggal: 22 Sep 2024 02:16 wib.
Tampang.com | Serangan yang dilakukan oleh Israel telah menewaskan sedikitnya 22 orang di sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi di selatan Kota Gaza pada hari Sabtu. Korban tewas mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza. Serangan ini memicu kontroversi antara pihak Israel dan Hamas, dengan klaim bahwa serangan tersebut menargetkan pusat komando kelompok pejuang Hamas.

Dilansir dari Reuters pada Minggu (22/9/2024), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Kantor media pemerintah yang dikelola oleh Hamas juga menyatakan bahwa 13 anak-anak dan enam wanita termasuk di antara korban tewas.

Sementara itu, pihak militer Israel mempertahankan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk menyerang pusat komando Hamas yang terletak di kompleks sekolah tersebut. Mereka kembali menuduh bahwa Hamas memanfaatkan fasilitas sipil untuk kepentingan militer mereka. Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut.

Rekaman yang diambil oleh Reuters dari lokasi peristiwa menunjukkan kerusakan yang parah, dengan dinding bangunan hancur, perabotan rusak dan terbakar, serta lubang-lubang di langit-langit sebuah ruangan. Para saksi mata juga melaporkan bahwa para korban, termasuk perempuan dan anak-anak, sedang berada di taman bermain sekolah ketika serangan terjadi.

Menurut Said Al-Malahi, salah satu saksi mata, "anak-anak sedang bermain, dan tiba-tiba dua roket menghantam mereka." Kejadian tragis ini menyebabkan beberapa korban tewas dibungkus selimut dan dibawa dengan kereta keledai, sementara ambulans memindahkan jenazah lainnya.

Seorang saksi mata lainnya, Ahmed Azzam, menyatakan kekecewaannya terhadap respons negara tetangga di kawasan tersebut. Dia mengungkapkan, "Saya tidak bisa menerimanya, saya tidak melihat seorang laki-laki pun yang terluka, semuanya perempuan dan anak-anak, biarkan negara-negara Arab bersukacita, biarkan mereka bersukacita dan bertepuk tangan untuk (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan Amerika Serikat."

Kejadian ini mencuatkan kekhawatiran atas keamanan dan perlindungan warga sipil di seluruh kawasan konflik. Remaja dan anak-anak menjadi korban tak berdosa dari konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina. Diperlukan langkah-langkah nyata untuk menghentikan tindakan kekerasan yang merenggut nyawa tak berdosa ini.

Sikap negara-negara tetangga dan komunitas internasional juga menjadi sorotan dalam kasus ini. Respons dan tindakan nyata untuk menegakkan perdamaian dan melindungi warga sipil menjadi hal yang mutlak dalam menyelesaikan konflik di wilayah tersebut. Semua pihak harus bekerja sama secara konstruktif untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak.

Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya mendukung upaya perdamaian dan pendekatan diplomatik dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah. Solidaritas internasional diperlukan untuk mendorong penyelesaian konflik yang berkelanjutan dan melindungi hak asasi manusia di wilayah tersebut.

Dengan terus meningkatnya ketegangan dan konflik di Gaza, perlindungan terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak terkait. Langkah-langkah konkret dan tindakan preventif harus segera diambil untuk menghindari terulangnya tragedi serupa di masa depan. Perdamaian, keadilan, dan keamanan bagi seluruh masyarakat di wilayah tersebut harus menjadi komitmen bersama untuk mewujudkan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved