Sumber foto: google

Israel Ancam Blokir Perbankan Palestina, Dikecam Amerika Serikat

Tanggal: 24 Mei 2024 15:20 wib.
Israel mengancam akan memblokir sistem perbankan Palestina melalui jaringan perbankan global, suatu tindakan yang menuai kritik dari Amerika Serikat (AS). Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, telah memperingatkan tentang risiko krisis kemanusiaan jika Israel memutuskan saluran pendanaan penting ke wilayah pendudukan Palestina.

Menurut pernyataan yang dikutip dari AFP pada Kamis (23/5), Yellen menyampaikan kekhawatirannya terhadap ancaman Israel untuk memutuskan hubungan bank-bank Palestina dengan bank koresponden di Israel. Hal ini karena saluran perbankan tersebut menjadi sarana penting dalam memproses transaksi, termasuk impor senilai hampir US$8 miliar per tahun dari Israel. Impor tersebut meliputi listrik, air, bahan bakar, dan makanan. Lebih lanjut, saluran perbankan juga memfasilitasi ekspor senilai hampir US$2 miliar per tahun yang menjadi penopang penghidupan warga Palestina.

Yellen juga menyebutkan bahwa ia telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, beberapa bulan lalu terkait dengan situasi ekonomi di Tepi Barat yang diduduki. Dalam surat tersebut, Yellen menegaskan keyakinannya bahwa jika bank-bank Palestina diputus dari korespondensi Israel, hal ini dapat menciptakan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Permasalahan ini juga kemungkinan akan diangkat dalam pertemuan G7. Menurut Yellen, negara-negara lain di G7 juga diharapkan menyatakan keprihatinannya mengenai dampak keputusan tersebut terhadap perekonomian Tepi Barat.

Selain AS, Norwegia, Irlandia, dan Spanyol juga ditegur oleh Israel terkait rencana mereka untuk mengakui Palestina sebagai negara pada tanggal 28 Mei mendatang. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengancam akan menghentikan transfer dana pajak ke Otoritas Palestina sebagai respons atas rencana tersebut. Upaya ini disebut dapat mengancam stabilitas ekonomi di Tepi Barat.

Pada tahun ini, Israel telah menyetujui rencana untuk mentransfer dana pajak Palestina ke Norwegia yang diperuntukkan bagi Otoritas Palestina untuk stafnya di Gaza. Namun, Smotrich menyatakan bahwa mereka akan menghentikan transfer dana ke Norwegia dan menuntut pengembalian seluruh dana yang telah ditransfer. Hal ini dilakukan atas kekhawatiran bahwa dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh Hamas, organisasi yang dianggap sebagai ancaman oleh pihak Israel.

Meskipun demikian, Smotrich tidak merinci jumlah uang yang telah dikirim ke Norwegia. Ia juga menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan ganti rugi kepada bank koresponden yang telah mentransfer dana mulai akhir bulan mendatang.

Ancaman Israel terhadap sistem perbankan Palestina menjadi isu yang mengkhawatirkan untuk kestabilan ekonomi di wilayah tersebut. Dukungan internasional diperlukan untuk mencegah terjadinya krisis kemanusiaan dan menjaga kelangsungan ekonomi Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved