Iran Resmi Umumkan Presiden Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Heli
Tanggal: 21 Mei 2024 20:05 wib.
Pemerintah Iran telah secara resmi mengumumkan kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu (19/5). Laporan dari stasiun televisi pemerintah Iran dan beberapa kantor berita semi-pemerintah seperti Tasnim News Agency dan Mehr News Agency menyebutkan bahwa Presiden Raisi bersama delapan orang lainnya yang ada di helikopter Belle 212 buatan Amerika Serikat tersebut tidak selamat.
Penyampaian konfirmasi dari pejabat Iran terkait kematian Raisi juga diterima oleh Reuters. Seorang pejabat senior Iran yang enggan disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut menyatakan, "Presiden Raisi, menteri luar negeri, dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu."
Kabar duka dan belasungkawa juga disampaikan oleh mantan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif. Zarif menyatakan belasungkawa atas "kemartiran" penggantinya, Hossein Amirabdollahian, bersama dengan Presiden Raisi. Ia menggambarkan Amirabdollahian sebagai "saudaraku tersayang". Dalam pesan yang diunggah di Instagram, Zarif menulis bahwa berita kecelakaan itu "menyakitkan", sambil mendoakan keridhaan Tuhan bagi para martir, kedamaian dan kesabaran bagi para penyintas, serta solidaritas dan kemajuan bagi rakyat Iran.
Setelah lebih dari 13 jam pencarian, tim SAR yang dipimpin Palang Merah Iran berhasil menemukan lokasi jatuhnya helikopter Raisi di perbukitan dekat Kota Varzaghan, Provinsi Azerbaijan Timur. Saat tim mencapai lokasi, kondisi helikopter sudah hancur terbakar.
Televisi pemerintah Iran melaporkan "tidak ada tanda-tanda kehidupan" di antara penumpang helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya. "Setelah helikopter ditemukan, belum ada tanda-tanda penumpang helikopter tersebut masih hidup," bunyi laporan TV pemerintah Iran seperti dikutip AFP.
Rekaman video tim SAR yang diterima media lokal Iran memperlihatkan seluruh kabin helikopter rusak parah dan terbakar.
Ebrahim Raisi, yang merupakan presiden Iran sejak Agustus 2021, dikenal sebagai figur konservatif dalam politik Iran. Sebelum menjabat sebagai presiden, Raisi pernah menjabat sebagai kepala kehakiman Iran. Ia diangkat menjadi presiden setelah berhasil memenangkan pemilihan presiden pada bulan Juni 2021 yang diwarnai dengan tingkat partisipasi pemilih yang rendah.
Kecelakaan helikopter yang menimpa Presiden Raisi dan rombongan ini merupakan pukulan besar bagi pemerintahan Iran. Kematian seorang pemimpin negara tentu akan meninggalkan dampak dalam kestabilan politik dan perekonomian negara tersebut. Meskipun begitu, aturan-aturan konstitusi Iran telah menyatakan bahwa jika presiden meninggal, kepemimpinan negara akan dipegang oleh kepala kehakiman sampai terpilihnya presiden baru.
Duka mendalam juga dirasakan oleh masyarakat Iran dan juga dunia internasional atas kepergian Raisi. Kehadiran dan kebijakan politik Presiden Raisi telah memengaruhi Iran secara luas, terutama dalam isu-isu keamanan, kebijakan luar negeri, dan urusan dalam negeri. Kepentingan Iran dalam hubungan internasional juga turut dipengaruhi oleh pemimpin negara tersebut.
Upaya penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan helikopter ini perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden tragis ini. Perbaikan dan peningkatan standar keselamatan penerbangan menjadi hal yang penting untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. Selain itu, langkah-langkah preventif juga perlu ditingkatkan untuk memastikan keselamatan para pejabat pemerintah dan penumpang lainnya saat bepergian dengan sarana transportasi udara.
Kepergian Presiden Raisi dalam kecelakaan helikopter ini juga memicu duka mendalam bagi masyarakat Iran dan dunia internasional. Kehadiran dan kebijakan politik Presiden Raisi telah memengaruhi Iran secara luas, terutama dalam isu-isu keamanan, kebijakan luar negeri, dan urusan dalam negeri. Masa depan politik dan keamanan Iran perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk memastikan kelangsungan dan stabilitas negara ini.