Iran Membanggakan Kekuatan Militer dengan Peluncuran Bavar-373
Tanggal: 25 Apr 2024 11:08 wib.
Iran baru-baru ini memperkenalkan versi terbaru dan disempurnakan dari Sistem Pertahanan Udara Jarak Jauh, Bavar-373. Peluncuran versi terbaru Bavar-373 ini dilakukan dalam parade militer pada tanggal 17 April 2024 lalu. Diklaim oleh pejabat Iran bahwa Bavar-373 memiliki kemampuan untuk mencegat jet tempur siluman Amerika. Sistem Pertahanan Udara Jarak Jauh, Bavar-373 tersebut diproduksi di dalam negeri dan pertama kali digunakan oleh Angkatan Bersenjata Iran pada tahun 2019. Kemampuannya telah dibandingkan dengan Sistem Rudal Permukaan-ke-udara Seluler S-300 Rusia dan Sistem Patriot buatan AS.
Menurut laporan dari Newsweek, Bavar-373 mendapatkan peningkatan kehadiran dalam parade terbaru, dimana outlet berita militer Special Operations Forces Report (SOFREP) memuji "perkembangan signifikan bagi industri pertahanan Iran". SOFREP mencatat bahwa pejabat Iran telah membuat klaim berani tentang Bavar-373 baru, termasuk klaim bahwa sistem tersebut kini "menyamai atau bahkan melampaui" kemampuan sistem rudal S-400 canggih Rusia.
Salah satu klaim yang paling mencolok dari Iran adalah kemampuan Bavar-373 versi baru untuk mencegat pesawat tempur generasi kelima seperti jet F-35 Lightning milik Lockheed Martin, yang dilengkapi dengan teknologi siluman untuk menghindari deteksi radar. Selain itu, Bavar-373 yang ditingkatkan juga menawarkan peningkatan kemampuan deteksi dan pelacakan target, mampu mengidentifikasi hingga 100 target udara secara bersamaan dan menghadapi berbagai ancaman dengan persenjataan rudal Sayyad-4B.
Newsweek mencoba mengonfirmasi klaim Iran dengan menghubungi Kementerian Luar Negeri Iran melalui e-mail pada hari Senin, 22 April 2024. Situs militer mencatat bahwa versi terbaru Bavar-373 memiliki jangkauan yang melebihi 186 mil dan jangkauan ketinggian 75 mil. Namun, klaim tersebut belum diverifikasi secara independen dan "pengujian di dunia nyata" diperlukan sebelum kemampuannya bisa dievaluasi secara menyeluruh.
Peluncuran sistem pertahanan udara Bavar-373 ini juga menjadi sorotan karena terjadi dalam konteks ketegangan antara Iran dan Israel yang belum menemui titik terang. Ketegangan ini semakin meningkat setelah serangkaian insiden antara keduanya. Israel menyerang gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang kemudian diikuti dengan ratusan drone dan rudal yang diluncurkan oleh Iran ke Tel Aviv sebagai balasan. Konflik semakin berkembang ketika Israel menerbangkan tiga drone ke Kota Isfahan, Iran.
Meskipun terjadi serangan dari pihak Israel, Iran tampak meremehkan eskalasi terbaru tersebut dan mengaku bahwa ledakan yang terjadi adalah akibat dari mengaktifkan sistem pertahanan udara. Adapun kerusakan akibat serangan tersebut tidak terlalu serius dan situasi di Kota Isfahan kembali kondusif setelah beberapa jam pasca ledakan.
Dari semua peristiwa ini, terlihat bahwa sektor pertahanan Iran semakin matang, sehingga meningkatkan kepercayaan diri Iran dalam menghadapi ancaman dari pihak luar. Hal ini juga menunjukkan bahwa Iran terus mengembangkan kemampuan militernya untuk menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan keamanan dalam wilayahnya.
Dengan peluncuran versi terbaru Bavar-373 ini, Iran dapat lebih memantapkan posisinya sebagai kekuatan militer yang harus diperhitungkan di kawasan Timur Tengah. Meskipun klaim mengenai kemampuan Bavar-373 masih memerlukan verifikasi lebih lanjut, namun tidak dapat dipungkiri bahwa peluncuran sistem pertahanan udara ini memberikan sinyal yang kuat tentang komitmen Iran dalam memperkuat pertahanan wilayahnya.
Diharapkan dengan adanya persaingan dalam pengembangan sistem pertahanan udara ini, dapat mendorong kolaborasi dan inovasi yang lebih lanjut di bidang pertahanan, sehingga wilayah Timur Tengah dapat menjadi lebih stabil dan aman dari ancaman-ancaman eksternal yang dapat mengganggu kedamaian serta kestabilan regional.