Inilah Bentuk dan Isi Bunker Kiamat yang Dijual Seharga Rp 1 Miliar, Tahan Gempa dan Ledakan
Tanggal: 7 Mei 2024 21:18 wib.
Bunker kiamat, sebuah tempat perlindungan darurat yang diyakini dapat bertahan dari bencana alam, terletak di Black Hills, South Dakota, Amerika Serikat. Dulu, area seluas 4.661 hektare ini digunakan untuk menyimpan bom dan amunisi dari tahun 1942 hingga 1967. Bangunan militer ini telah dialihfungsikan menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang siap dalam menghadapi skenario hari kiamat dengan harga mencapai Rp 1 miliar.
Sebagai bekas fasilitas pemeliharaan tempat tentara menyimpan amunisi dan menyimpan serta menguji bom, bunker kiamat ini kini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang sangat diperlukan dalam situasi darurat. Dengan sekitar 575 ruang penyimpanan senjata, bangunan ini dirancang untuk tahan terhadap ledakan hingga setengah megaton.
Ruang-ruang ini kini telah diubah menjadi bunker bagi mereka yang bersiap menghadapi skenario hari kiamat. Dengan spesifikasi bahan beton dan baja raksasa, bunker kiamat ini mampu menampung hingga 24 orang sekaligus. Bangunan ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas interior seperti kulkas, kursi, sofa, meja, dan dapur.
Harga per unit bunker kiamat bervariasi, namun umumnya dimulai dari Rp 1 miliaran. Setiap bunker memiliki standar lebar lantai interior 8,08 meter, dengan panjang 18,3 meter dan 24,4 meter. Bunker ini juga dilengkapi dengan pintu anti ledakan baja, poros ventilasi udara, dan pintu keluar darurat sekunder. Lebih canggih lagi, bunker kiamat juga mampu bertahan pada suhu hingga 676°C dan tahan terhadap angin berkecepatan 450 mph.
Bahkan, sebagai keamanan tambahan, bunker kiamat diperkirakan mampu menahan sepuluh gempa Bumi berturut-turut. Selain itu, bunker kiamat juga diklaim mampu melindungi penghuninya dari dampak pergeseran kutub magnet yang kemungkinan besar terjadi dalam situasi kiamat.
Seorang ahli fisika dari Amerika Serikat, Heinz von Foerster, memberikan prediksi bahwa kemungkinan besar hari kiamat akan terjadi pada tahun 2026. Prediksinya didasarkan pada perhitungan matematika yang rumit dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti ledakan populasi manusia yang tidak terkendali dan krisis pangan yang mengancam berbagai negara.
Heinz von Foerster memperingatkan bahwa apabila pertumbuhan populasi manusia terus berlanjut tanpa adanya langkah-langkah intervensi pemerintah, maka semakin besar kemungkinan hari kiamat akan terjadi. Prediksi ini pun menjadi perhatian serius bagi beberapa kalangan yang mempertimbangkan untuk memiliki bunker kiamat sebagai tempat perlindungan darurat apabila situasi kiamat benar-benar terjadi. Dengan keamanan dan fasilitas yang lengkap, bunker kiamat di Black Hills, South Dakota, mungkin menjadi opsi menarik bagi mereka yang memperhatikan isu-isu kiamat seperti ini.