Sumber foto: Google

Inggris Serahkan Kepulauan Chagos ke Mauritius, Tapi Bayar Rp 2,2 Triliun Setahun untuk Sewa Diego Garcia

Tanggal: 23 Mei 2025 10:27 wib.
Tampang.com | Pemerintah Inggris resmi menyerahkan kedaulatan atas Kepulauan Chagos kepada Mauritius dalam sebuah kesepakatan bersejarah yang rampung pada Kamis (22/5/2025). Namun, meskipun melepaskan klaim atas gugusan pulau di Samudra Hindia itu, Inggris tetap mempertahankan kehadiran militernya di Pulau Diego Garcia dengan menyewa wilayah tersebut selama 99 tahun dan membayar Mauritius sebesar 101 juta poundsterling per tahun—setara dengan sekitar Rp 2,2 triliun.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan bahwa perjanjian ini sangat krusial bagi pertahanan nasional. “Pangkalan di Diego Garcia adalah titik strategis yang penting untuk keamanan dan intelijen Inggris. Kesepakatan ini memastikan kami bisa terus melindungi rakyat Inggris dari berbagai ancaman, termasuk pengaruh jahat di kawasan,” ujar Starmer, dikutip dari Al Jazeera.

Perjanjian ini diteken hanya beberapa jam setelah sempat tertunda oleh keputusan Pengadilan Tinggi Inggris, yang merespons gugatan dua wanita Chagossian—Bernadette Dugasse dan Bertrice Pompe. Keduanya mengklaim bahwa kesepakatan ini mengabaikan hak-hak penduduk asli Chagos yang diusir pada 1970-an saat pembangunan pangkalan militer dimulai. Setelah sempat menghambat proses, Hakim Martin Chamberlain mencabut penundaan tersebut, memungkinkan perjanjian ditandatangani.

Namun, tak semua pihak menyambut baik peralihan ini. Di luar pengadilan, Bertrice Pompe menyuarakan kekecewaannya. “Hari ini adalah hari yang menyedihkan. Kami bukan warga Mauritius, dan kami tidak ingin menyerahkan hak kami begitu saja,” ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Mauritius, Navin Ramgoolam, memuji kesepakatan tersebut sebagai langkah akhir menuju dekolonisasi total. “Ini adalah pengakuan penuh atas kedaulatan kami di seluruh Kepulauan Chagos, termasuk Diego Garcia,” tegas Ramgoolam dalam pidato televisi berbahasa Kreol.

Sejarah yang Panjang dan Kontroversial

Kepulauan Chagos, yang terdiri dari lebih dari 60 pulau kecil, berada di bawah kekuasaan Inggris sejak 1814 setelah direbut dari Prancis. Pada 1965, Inggris memisahkan Chagos dari Mauritius dan membentuk Wilayah Samudra Hindia Britania (British Indian Ocean Territory). Mauritius kemudian merdeka dari Inggris pada 1968.

Kontroversi bermula ketika sekitar 1.500 warga asli Chagos diusir dari pulau mereka pada awal 1970-an guna memberi jalan bagi pembangunan pangkalan udara Diego Garcia, yang kemudian digunakan bersama oleh militer AS dan Inggris. Meski kasus ini telah lama menjadi sorotan internasional, baru pada Oktober 2024 Inggris mengumumkan rencana menyerahkan kedaulatan atas Chagos kepada Mauritius.

Kesepakatan ini memungkinkan Inggris dan AS terus menggunakan pangkalan Diego Garcia, namun dengan sistem sewa jangka panjang yang memberi keuntungan ekonomi signifikan bagi Mauritius.

Meskipun kesepakatan dianggap solusi diplomatik, polemik terkait hak penduduk asli Chagos belum usai. Banyak di antara mereka yang masih memperjuangkan hak kembali ke tanah leluhur dan menuntut pengakuan serta kompensasi atas pengusiran paksa puluhan tahun silam.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved