Inggris dan Jerman Mengetatkan Pengawasan Usai Penangkapan Mata-Mata China, 5 Orang Ditangkap
Tanggal: 25 Apr 2024 12:15 wib.
Tiga warga negara Jerman ditangkap atas dugaan bekerja sama dengan dinas rahasia China. Mereka diduga telah menyampaikan informasi teknologi terbaru Jerman yang dapat digunakan untuk kepentingan militer sejak Juni 2022. Informasi tersebut dapat berpotensi memperkuat angkatan laut China.
Kedutaan Besar China di Berlin menyangkal tudingan tersebut. Mereka meminta Jerman untuk menghentikan eksploitasi tuduhan mata-mata demi memanipulasi citra China secara politik dan merusak nama baik negara tersebut, sebagaimana dilansir oleh Xinhua pada Selasa (23/4/2024).
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kehakiman Jerman mengonfirmasi penangkapan tersebut pada Senin (22/4/2024). Aparat Jerman menangkap Herwig dan Ina, pasangan suami istri yang mengelola perusahaan di Duesseldorf.
Selain itu, aparat juga menangkap seorang pria bernama Thomas yang disebut sebagai perantara bagi Herwig dan Ina dengan agen dari Kementerian Keamanan Negara China. Penyelidikan dilakukan dengan melakukan penggeledahan di rumah dan kantor para tersangka di Duesseldorf dan Bad Homburg.
Perusahaan Herwig-Ina diketahui menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Jerman yang mencakup persiapan studi bagi karyawan mengenai bagian-bagian mesin yang dapat digunakan untuk kapal perang.
Herwig-Ina juga disebut telah melanggar aturan ekspor Jerman karena mengekspor perangkat laser khusus tanpa izin. Laser khusus itu diketahui dibeli dengan dana dari Kementerian Keamanan Negara China.
Sementara itu, peran Thomas, menurut Kejaksaan Jerman, adalah membantu mendapatkan informasi terkait teknologi inovatif yang dapat digunakan untuk militer. Untuk melancarkan operasinya, Thomas memanfaatkan Herwig dan Ina yang sebelumnya pernah menghubunginya.
Sebelum kasus mata-mata yang melibatkan warga Jerman, Inggris juga sudah menangkap dua warga negaranya yang diduga mata-mata China. Keduanya, yakni Christopher Cash (29) yang bekerja sebagai peneliti, dan Christopher Berry (32), didakwa telah memberikan informasi rahasia kepada China dan melanggar Undang-Undang Rahasia Negara.
Kedua tersangka tersebut ditangkap pada bulan Maret. Cash dilaporkan sebagai peneliti parlemen yang terlibat dalam Kelompok Penelitian China dan dekat dengan sejumlah anggota parlemen Partai Konservatif.