Inggris Akhirnya Memperbolehkan Tentaranya Menumbuhkan Jenggot
Tanggal: 31 Mar 2024 07:37 wib.
Setelah seabad menunggu, akhirnya pihak berwenang Inggris memperbolehkan anggota tentara dan perwira menumbuhkan jenggot ketika bertugas, terutama di Angkatan Darat (AD). Keputusan ini dianggap sebagai tonggak sejarah karena AD menjadi yang terakhir mengizinkan personelnya menumbuhkan jenggot setelah lebih dari 100 tahun melarangnya.
Panjang Jenggot Ditentukan
Izin untuk menumbuhkan jenggot bagi tentara diberikan kepada pasukan saat liburan Paskah, namun dengan batasan tertentu. Panjang jenggot harus antara 2,5 mm hingga 25,5 mm dan harus rapi serta dipangkas dari tulang pipi dan leher. Larangan pertumbuhan yang tidak merata dan warna jenggot yang berlebihan juga termasuk dalam aturan kebijakan tersebut, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Sebelumnya, Angkatan Laut (AL) Inggris telah lama mengizinkan jenggot, sementara Angkatan Udara (AU) telah mencabut larangan tersebut pada tahun 2019. Sementara bagi anggota AD, jenggot hanya diperbolehkan untuk alasan kesehatan, operasional, atau agama, seperti Sikh, Muslim, dan Rastafarian.
Perubahan Kebijakan Melibatkan Berbagai Pihak
Perubahan kebijakan tersebut diumumkan oleh Petugas Surat Perintah Kelas 1, Paul Carney, yang mengungkapkan bahwa mencapai keputusan ini memerlukan waktu lama dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk Raja, politisi, dan sekutu mereka, seperti yang dikutip dari BBC.
Menteri Pertahanan, Grant Shapp, sebelumnya telah menilai larangan jenggot di kalangan AD sebagai hal yang konyol. Ia telah mendorong institusi tersebut untuk melakukan modernisasi peraturan.
Standar Profesionalisme
Shapps juga pernah menegaskan bahwa tentara dari negara lain sangat mampu berperang dengan jenggot. Kritik juga ditujukan kepada militer karena dianggap terlalu lama dalam mengambil keputusan. Namun, Carney memastikan bahwa standar profesionalisme tidak boleh diturunkan.
"AD memiliki reputasi profesionalisme. Reputasi itu harus kita pertahankan dengan terus tampil sebaik mungkin," ujarnya, seperti yang dikutip dari Independent.
Selama lebih dari satu abad, bagi anggota tentara AD Inggris, satu-satunya rambut yang boleh tumbuh di wajah adalah kumis yang rapi. Sementara itu, beberapa negara lain seperti Denmark, Jerman, dan Belgia, telah mengizinkan anggotanya menumbuhkan jenggot.
Implikasi dari Keputusan Ini
Keputusan untuk mengizinkan tentara AD Inggris menumbuhkan jenggot memiliki implikasi yang cukup signifikan. Selain menunjukkan bahwa pihak berwenang telah membuka diri terhadap perubahan serta kebutuhan personal, keputusan ini juga memberikan ruang bagi identitas personal bagi anggota tentara.
Tak hanya itu, pengizinan menumbuhkan jenggot juga dapat menjadi faktor motivasi dan dukungan moral bagi para anggota tentara, seiring dengan memperluas pandangan tentang standar kepercayaan diri dan kesempatan personal dalam institusi militer.
Kesimpulan
Setelah lebih dari satu abad, Inggris akhirnya memberikan izin kepada anggota AD-nya untuk menumbuhkan jenggot ketika bertugas. Keputusan ini melibatkan proses panjang, dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk Raja dan politisi. Meskipun terdapat aturan ketat terkait panjang jenggot, keputusan ini dianggap sebagai sebuah tonggak sejarah dalam peraturan militer Inggris.