Indonesia dan Libya Jajaki Peluang Kerja Sama di Bidang Ketegakerjaan
Tanggal: 25 Mei 2024 13:25 wib.
Indonesia dan Libya merupakan dua negara dengan potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia dan Afrika. Kedua negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, serta jumlah populasi yang signifikan. Untuk dapat meningkatkan kerjasama antara kedua negara, Indonesia dan Libya tengah menjajaki peluang kerja sama di bidang ketenagakerjaan. Kerja sama ini mencakup pengembangan K3, penempatan tenaga kerja profesional, dan program pelatihan.
Pertama, pentingnya pengembangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menjadi fokus utama dalam kerja sama antara Indonesia dan Libya. Kedua negara ini memiliki sektor industri yang berkembang pesat, seperti industri minyak dan gas, pertambangan, serta konstruksi. Dalam hal ini, pengembangan K3 menjadi penting guna menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerja di sektor-sektor tersebut. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan K3, kedua negara dapat saling memperkuat upaya-upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Kedua, penempatan tenaga kerja profesional menjadi bagian penting dari kerja sama ini. Indonesia dan Libya memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dan terampil di berbagai bidang, termasuk teknik, teknologi, dan keahlian dalam industri. Dengan adanya kerja sama penempatan tenaga kerja, kedua negara dapat saling memanfaatkan keahlian dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengembangan sektor industri masing-masing. Hal ini juga akan memberikan peluang bagi tenaga kerja Indonesia untuk mendapatkan pengalaman kerja di luar negeri, sementara Libya akan mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas.
Ketiga, program pelatihan juga menjadi bagian penting dalam kerja sama ini. Dengan adanya program pelatihan yang dilakukan secara bersama-sama, kedua negara dapat saling bertukar pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang. Program pelatihan ini dapat mencakup pelatihan teknis, manajerial, maupun keahlian khusus yang dibutuhkan dalam pengembangan sektor industri di kedua negara. Dengan demikian, program pelatihan akan menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di kedua negara.
Kerja sama ini juga mencakup pertukaran informasi, kunjungan, comparative study, penyelenggaraan seminar, proyek bersama, bantuan teknis, dan pertukaran tenaga ahli. Selain itu, Pemerintah Indonesia menekankan penempatan pekerja migran Indonesia yang mempunyai keterampilan sesuai dengan bidangnya dan tersertifikasi untuk pekerjaan di sektor formal. Ini sejalan dengan UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Kerja sama di bidang pelatihan akan difokuskan pada bidang kejuruan seperti otomotif, informatika, telekomunikasi, garmen, las, dan listrik. Pertemuan dengan Dubes Libya diharapkan dapat menjadi momentum baru untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan. Menaker berharap kerja sama ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua negara.