Indonesia Berharap Penguatan Kerja Sama Ekonomi Industri dengan Jepang
Tanggal: 24 Jun 2024 12:07 wib.
RI berharap bisa memperkuat kerja sama ekonomi industri dengan Jepang, baik melalui forum internasional maupun perjanjian strategis, seperti yang telah terjalin melalui Indo Pasific-Economic Framework for Presperity (IPEF), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dan ASEAN-Jepang Comprehensive Economic Partnership Agreement (AJCEPA).
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hayashi Yoshimasa di Tokyo pada Jumat (21/6) untuk membahas program-program kerja sama antara kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, Agus mengungkapkan harapannya agar Indonesia dapat mendapatkan dukungan dalam kerja sama ekonomi industri dari Jepang.
Pertemuan puncak Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada akhir 2023 lalu menandai lima dekade kolaborasi yang berhasil menjaga stabilitas, perdamaian, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Melalui pertemuan bilateral dengan Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Menteri Agus menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik selesainya perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Implementasi dari perubahan tersebut diharapkan dapat dilakukan dalam waktu dekat, yang diharapkan akan membawa manfaat bagi kedua negara.
Selain itu, Menperin juga menyampaikan apresiasinya atas kesiapan Jepang dalam mendukung aksesi Indonesia ke dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang akan membuka peluang Indonesia untuk belajar dari pengalaman Jepang dalam sektor industri. Proses aksesi Indonesia dalam tahap penyusunan nota kesepahaman awal tengah berlangsung, dimana melalui proses penilaian mandiri diharapkan akan rampung pada akhir tahun 2024.
Hal ini mengindikasikan bahwa kerja sama ekonomi industri antara Indonesia dan Jepang bukan hanya sebatas pada perjanjian-perjanjian strategis, tetapi juga meliputi dukungan dalam aksesi ke organisasi internasional yang memiliki pengaruh dalam perkembangan ekonomi dunia, seperti OECD.
Agus juga mengundang Jepang untuk berpartisipasi dalam ASEAN Statespersons' Forum di Bali pada 29 Juli mendatang sebagai upaya dalam meningkatkan kerja sama di kawasan. Kegiatan ini menyediakan kerangka kerja sama melalui tatap muka antara para pemimpin saat ini dan masa depan di kawasan, yang diharapkan akan memperkuat kerja sama ekonomi industri antara ASEAN dan Jepang.