India Berencana Melawan China dengan Pembangunan Kapal Selam Nuklir dan Pengadaan Drone
Tanggal: 11 Okt 2024 05:20 wib.
India akan segera membangun dua kapal selam bertenaga nuklir dan membeli 31 pesawat tak berawak jarak jauh buatan Amerika Serikat (AS) dengan perkiraan biaya sebesar 350 miliar rupee (US$4,2 miliar) untuk melawan dominasi militer China di kawasan tersebut. Informasi ini disampaikan oleh beberapa pejabat senior yang mengetahui rencana tersebut.
Menurut para pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya karena masalah ini sangat sensitif, Komite Kabinet India untuk Keamanan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, mengambil keputusan tersebut pada Rabu (9/10/2024).
Pembangunan dua kapal bertenaga nuklir yang membawa senjata konvensional tersebut akan dilakukan di galangan kapal lokal. Hal ini menjadi sebuah langkah luar biasa karena untuk pertama kalinya kapal bertenaga nuklir akan dibuat di India. Kapal bertenaga nuklir memiliki keunggulan dibandingkan dengan kapal diesel-listrik, yakni kecepatan yang lebih tinggi, kemampuan untuk bertahan di bawah air hampir tanpa batas waktu, serta ukuran yang lebih besar sehingga dapat mengangkut lebih banyak senjata, peralatan, dan pasokan.
Sebelumnya, Australia telah bekerja sama dengan Inggris dan AS untuk membuat kapal serupa melalui kemitraan keamanan tripartit yang disebut AUKUS. Hingga saat ini, hanya beberapa negara—AS, Inggris, Prancis, China, dan Rusia—yang memiliki teknologi untuk mengerahkan dan mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir. Akuisisi platform canggih ini akan memberikan tambahan kemampuan bagi India dalam memantau dan mengawasi perairan yang luas di wilayah Samudra Hindia.
Sebagai informasi tambahan, negara Asia Selatan ini merupakan anggota dari Quadrilateral Security Dialogue atau Quad—kelompok negara demokrasi yang terdiri dari AS, Australia, India, dan Jepang—yang bertujuan membendung dominasi China di wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan India belum memberikan tanggapan terkait kabar ini, dari permintaan konfirmasi yang diajukan.
Adapun dalam hal pembelian pesawat tak berawak, India juga telah menyetujui pengadaan 31 pesawat tak berawak jarak jauh yang dibuat oleh perusahaan pertahanan raksasa AS, General Atomics.
Drone MQ-9B tersebut memiliki kemampuan terbang selama sekitar 48 jam dan mampu membawa muatan sekitar 1.700 kilogram (3.700 pon). Hal ini akan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut India untuk memantau kapal-kapal perang China di Samudra Hindia bagian selatan, serta melengkapi tentara untuk menyerang target-target di sepanjang perbatasan India-Pakistan yang disengketakan di Himalaya.
Sebelumnya, media India Today telah melaporkan tentang kesepakatan pembelian kapal selam dan pesawat tak berawak tersebut.