Sumber foto: Abcnews.go.com

Ilmuwan: Kekhawatiran atas Kondisi Bumi di Era Donald Trump

Tanggal: 14 Nov 2024 18:31 wib.
Dunia ilmuwan iklim telah dikejutkan dengan kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, pasalnya Trump dinilai tidak peduli dengan perubahan iklim dan dampaknya di masa depan. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa kebijakan-kebijakan Trump terkait dengan lingkungan dan iklim dapat membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi kondisi Bumi.

Dalam beberapa kesempatan, Trump nyatakan berpendapat bahwa perubahan iklim adalah sebuah hoax dan merupakan salah satu penipuan terbesar dalam sejarah. Pernyataan tersebut tentu membuat para ilmuwan khawatir akan pembelokan pandangan mengenai isu perubahan iklim di tingkat pemerintahan.

Salah satu kekhawatiran utama para ilmuwan adalah rencana Trump untuk menghapus pengeluaran energi bersih dan memangkas insentif bagi warga AS untuk mengendarai mobil listrik. Rencana ini akan dilaksanakan selama periode empat tahun kepresidenan Trump, yang mana dianggap sebagai dekade penting bagi upaya penanggulangan perubahan iklim.

Pada masa ini, ahli iklim menyatakan bahwa AS dan dunia harus memangkas polusi yang membawa pemanasan global untuk menghindari kerusakan iklim yang membawa bencana lebih lanjut. Saat ini, terlihat bahwa negara-negara produsen emisi utama, seperti AS, sedang tertinggal dalam komitmen untuk memangkas emisi yang cukup untuk menghindari kenaikan suhu global sebesar 1,5C di atas era pra-industri.

Dengan pemanasan rata-rata hanya lebih dari 1C sejauh ini, dunia telah mengalami gelombang panas yang memecahkan rekor, kebakaran hutan, badai dahsyat, punahnya satwa liar, dan ancaman lainnya. Michael Mann, seorang ilmuwan iklim di Universitas Pennsylvania, menegaskan bahwa penting untuk segera menghentikan penggunaan bahan bakar fosil agar dapat melakukan penanggulangan yang efektif terhadap perubahan iklim.

Kekhawatiran terhadap kebijakan lingkungan Trump juga tercermin dalam potensi keputusan AS untuk keluar dari perjanjian iklim Paris dan tidak mematuhi rencana PBB untuk menangani krisis iklim. Dikhawatirkan bahwa hal ini akan memperlemah pengaruh AS dalam perundingan iklim PBB, membatasi tindakan negara itu sendiri terhadap perubahan iklim, dan mengurangi tekanan pada penghasil gas rumah kaca besar lainnya seperti China untuk menyerahkan rencana iklim yang ambisius kepada PBB tahun depan.

Analisis terhadap potensi kebijakan Trump menunjukkan bahwa AS bisa kehilangan tekanan global dalam perbaikan perubahan iklim. Ini disebabkan oleh kemungkinan lemahnya komitmen AS terhadap perjanjian iklim internasional serta pengaruhnya dalam mempengaruhi negara-negara lain untuk berpartisipasi aktif dalam upaya perlindungan lingkungan global.

Selanjutnya, ialah kemungkinan kekhawatiran akan relaksasi regulasi lingkungan di AS. Selain dampaknya terhadap upaya perubahan iklim, deregulasi dapat berdampak buruk terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Bukan tidak mungkin hal ini dapat memicu kembali aksi-aksi pengaturan lingkungan dari pemerintah negara-negara lain demi menjaga keseimbangan lingkungan global.

Keputusan pemerintah AS untuk keluar dari perjanjian iklim Paris akan menciptakan efek domino terhadap partisipasi negara-negara lain. Kepentingan utama yang harus diupayakan melalui kebijakan luar negeri AS adalah melakukan perjuangan bersama dalam melestarikan kondisi bumi bagi generasi mendatang.

Dalam konteks ini, masyarakat internasional perlu meningkatkan kerja sama dan solidaritas dalam menangani permasalahan lingkungan global. Kesadaran akan pentingnya penanganan yang efektif terhadap perubahan iklim juga harus diimplementasikan ke dalam kebijakan domestik masing-masing negara.

Dampak dari kebijakan yang diambil pemerintah AS terhadap masalah lingkungan dan perubahan iklim tidak hanya berdampak bagi masyarakat AS, melainkan juga bagi masyarakat dunia secara global. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi non-pemerintah, maupun individu, untuk bersama-sama turut serta dalam menjaga kelestarian kondisi bumi.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved