Ilmuwan China Ciptakan Virus Mematikan, 3 Hari Bisa Bunuh Manusia
Tanggal: 1 Nov 2024 06:42 wib.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh kelompok ilmuwan dari Hebei Medical University di China telah menghasilkan temuan yang cukup mengejutkan. Mereka menciptakan virus mematikan terbaru yang dikatakan bisa membunuh manusia dalam waktu hanya 3 hari.
Ilmuwan menggunakan virus sintetik untuk menyimulasikan virus Ebola, yang merupakan virus mematikan yang sangat mencekam. Tujuannya adalah untuk mendalami lebih lanjut mengenai pathogen yang berbahaya dalam virus tersebut. Temuan mereka pun akhirnya dirilis dalam jurnal Science Direct, memberikan kontribusi besar dalam dunia sains terkait identifikasi bahaya dari virus mematikan.
Virus yang digunakan dalam penelitian ini dikenal sebagai vesicular stomatitis virus (VSV), yang kemudian dimodifikasi untuk membawa glycoprotein (GP) dari virus Ebola. Tahap ini merupakan hal yang krusial karena protein GP tersebut memungkinkan virus untuk masuk dan menginfeksi sel sebagai host. (Sumber: India Times, Rabu 30 Oktober 2024).
Eksperimen dilakukan dengan mengujicobakan virus pada sekelompok hamster, terdiri dari 5 ekor hamster perempuan dan 5 ekor hamster laki-laki. Hasilnya, setelah diinjeksikan virus, para hamster mengalami gejala yang sangat serupa dengan pasien yang terkena Ebola. Gejala tersebut mencakup penyerangan terhadap sistem imun dan kegagalan banyak organ.
Pada akhirnya, seluruh hamster yang terlibat dalam penelitian ini meninggal dalam waktu 3 hari. Beberapa di antaranya bahkan menunjukkan sekresi pada mata yang berdampak pada penglihatan mereka, gejala ini terkait dengan kelainan saraf optik pada pasien yang terjangkit virus Ebola.
Penelitian ini juga memiliki tujuan lain, yaitu menciptakan pemodelan yang aman untuk mereplikasi gejala Ebola tanpa memerlukan fasilitas Biosafety Level 4 (BSL-4). Untuk diketahui, riset terkait Ebola membutuhkan laboratorium yang super aman, tetapi kebanyakan fasilitas di seluruh dunia hanya mengakomodir standar BSL-2. Dengan adanya pemodelan ini, ilmuwan dapat mengakses riset yang lebih dalam mengenai Ebola dan cara penanggulangannya di masa depan.
Pada tahap selanjutnya, setelah hamster meninggal, para ilmuwan melakukan analisa terhadap organ-organ mereka. Mereka menemukan bahwa virus terakumulasi di dalam organ-organ vital seperti hati, jantung, paru-paru, ginjal, usus, hingga otak. Hal ini mengonfirmasi kemampuan virus Ebola yang merusak organ-organ tubuh manusia.
Kesuksesan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi pra-klinis dengan metode yang lebih cepat dalam upaya melawan Ebola. Sehingga diharapkan dapat mempercepat pengembangan vaksi dan pengobatan yang efektif bagi virus mematikan tersebut. Mengingat bahwa Ebola saat ini menjadi salah satu virus paling ditakuti dan mematikan dengan gejala yang sangat parah, sehingga penyebarannya perlu diwaspadai.
Penyebaran Ebola terbesar terjadi antara tahun 2014-2016, dimana berdampak pada sebagian negara di Afrika Barat. Ribuan orang dinyatakan meninggal karena terjangkit virus tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memandang hal ini sebagai bukti bahwa respon medis yang efektif sangatlah penting, juga riset seperti yang telah dilakukan oleh Hebei Medical University.
Penelitian ini membuka ruang untuk diskusi dan evaluasi mendalam mengenai potensi bahaya dari virus sintetik, serta membantu dalam pengembangan metode efektif untuk melawan virus mematikan tersebut. Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap penyebaran dan dampak dari virus-virus yang mematikan, langkah-langkah proaktif dalam bidang riset dan pengembangan vaksi sangatlah penting untuk dapat menjaga kesehatan masyarakat secara global.
Hal ini sejalan dengan prinsip kemanusiaan bahwa upaya penelitian dan pengembangan vaksi seharusnya tidak hanya menjadi memori sejarah masa lalu, melainkan menjadi landasan untuk langkah-langkah antisipatif yang tangguh dalam menghadapi ancaman kesehatan yang semakinkompleks.