Ilmu Pengetahuan Masih Belum Jelas Apakah Menguap Benar-benar Menular
Tanggal: 27 Mei 2018 19:16 wib.
"Singkatnya, kita tidak tahu mengapa menguap itu menular," kata Meredith Williamson, asisten profesor klinis di Texas A & M College of Medicine. "Para peneliti dulu berpikir bahwa menguap hanya menandakan kebutuhan untuk tidur, tetapi sekarang mereka percaya bahwa itu dapat mengomunikasikan perubahan dalam kewaspadaan atau kebosanan."
Salah satu teori adalah bahwa menguap yang menular terkait dengan empati, dan bahwa orang-orang dengan tingkat empati yang lebih tinggi menguap lebih sering ketika orang lain menguap, dibandingkan dengan orang dengan tingkat empati rendah atau mereka dengan gangguan mental.
"Para peneliti telah melihat bahwa menguap mungkin tidak menular ke orang-orang dengan autisme atau skizofrenia," kata Williamson dalam rilis berita universitas. "Lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk menentukan penyebabnya."
Dia juga mencatat bahwa anak-anak di bawah usia 4 dan orang dewasa yang lebih tua cenderung menguap sebagai tanggapan terhadap orang lain yang menguap.
Menguap bisa menjadi bentuk komunikasi yang tak terucapkan, tetapi itu tidak unik untuk orang-orang, Williamson menambahkan. Beberapa spesies primata dan anjing menguap sebagai tanggapan terhadap yawn satu sama lain, dan anjing bahkan akan menguap setelah seseorang menguap.
Menguap adalah "multifaktorial. Itu bisa menjadi sebagian bentuk komunikasi bawaan atau bisa juga terkait dengan empati, atau sedikit dari keduanya dikombinasikan dengan faktor lain," ia menyarankan.