Sumber foto: website

Ibu Negara Terjerat Skandal Manipulasi Saham Hingga Hidup Mewah, Presiden Korsel Minta Maaf

Tanggal: 10 Nov 2024 05:54 wib.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, telah mengeluarkan permintaan maaf atas serangkaian kontroversi yang melibatkan istrinya, termasuk dugaan menerima tas tangan mewah dari merek terkenal Dior dan manipulasi saham.

Dalam pidatonya di televisi, Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa istrinya, Kim Keon Hee, seharusnya bersikap dengan lebih baik, tetapi penggambarannya telah "dibuat seperti setan" secara berlebihan. Ia juga menambahkan bahwa beberapa tuduhan terhadap ibu negara "dibesar-besarkan". Presiden korea Selatan juga mengungkapkan rencananya untuk mendirikan kantor yang akan mengawasi tugas resmi ibu negara, meskipun menolak untuk melakukan penyelidikan terhadap aktivitas istrinya.

Permintaan maaf ini disampaikan oleh Presiden Yoon dalam upaya untuk mengembalikan popularitasnya di kalangan publik Korea Selatan yang mengalami penurunan akibat kontroversi seputar istrinya. Hal ini dilaporkan oleh BBC. 

Pada akhir 2023, saluran YouTube sayap kiri, Voice of Seoul, merilis video yang menunjukkan Nyonya Kim menerima tas Dior senilai 3 juta won (sekitar Rp33 juta) dari seorang pendeta. Pertukaran ini direkam pada September 2022 menggunakan kamera yang disembunyikan di arlojinya. Meskipun demikian, pada bulan Februari, Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa rekaman tersebut bocor sebagai "manuver politik", dan tidak meminta maaf atas peristiwa tersebut.

Partai Demokrat Korea Selatan, sebagai oposisi terhadap Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif milik Yoon Suk Yeol, menyebut tindakan presiden sebagai "sikap tak tahu malu" dan mengatakan bahwa "tidak ada harapan" bagi kebijakan presiden. Skandal ini juga menimbulkan pecahnya keretakan dalam Partai Yoon, dengan salah satu pemimpin membandingkan Nyonya Kim dengan Marie Antoinette, ratu Prancis yang terkenal karena gaya hidup mewahnya.

Tidak hanya itu, partai oposisi juga telah lama menuduh ibu negara terlibat dalam manipulasi harga saham. Awal tahun ini, Presiden Yoon memveto RUU yang menyerukan agar istrinya diselidiki atas tuduhan tersebut.

Skandal yang melibatkan ibu negara ini telah menciptakan ketegangan dalam pemerintahan Korea Selatan. Perkembangan lanjutan terkait pemintaan maaf Presiden Yoon dan skandal yang melibatkan ibu negara tersebut masih terus menjadi perhatian masyarakat. Hal ini menunjukkan pentingnya integritas dan transparansi dalam kepemimpinan suatu negara.

Dari kasus ini, kita dapat melihat betapa pentingnya peran ibu negara dalam menjaga citra negara dan kepemimpinan. Upaya untuk mengatasi kontroversi yang muncul juga menjadi bagian dari proses pembelajaran bagi pemerintahan Korea Selatan. Diharapkan, dengan adanya permintaan maaf ini, dapat membawa dampak positif dalam memperbaiki hubungan antara pemerintah dengan masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap negara dan kepemimpinan yang ada. Ke depannya, upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan akan menjadi kunci untuk mencegah terjadinya kontroversi serupa di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved