Hujan Lebat dan Banjir di Afghanistan, 400 Orang Tewas
Tanggal: 21 Mei 2024 10:58 wib.
Hujan lebat dan banjir di Afghanistan telah menyebabkan sedikitnya 400 korban tewas. Jumlah tersebut termasuk 18 korban jiwa dalam banjir baru-baru ini, yang melanda provinsi Faryab, yang berbatasan dengan Turkmenistan. Juru bicara Kegubernuran Faryab Ismetullah Muradi mengkonfirmasi jumlah korban tewas.“Selain itu, lebih dari 2.000 hektar lahan pertanian telah rusak, dan lebih dari 1.000 rumah rusak, serta lebih dari 300 hewan hilang,” kata Juru bicara Kegubernuran Faryab Ismetullah Muradi.
Hujan deras yang terus menerus turun dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan sungai meluap, membanjiri desa-desa, merusak rumah-rumah, dan menenggelamkan lahan pertanian. Banjir ini juga memutuskan akses jalan dan menghancurkan sejumlah infrastruktur penting di berbagai kota di Afghanistan.
Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat ini mengakibatkan evakuasi massal penduduk setempat. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka akibat banjir ini. Pemerintah setempat bersama dengan tim penyelamat melakukan upaya evakuasi dan bantuan kemanusiaan untuk membantu korban banjir.
Selain mengakibatkan kerusakan fisik, hujan lebat dan banjir ini juga menyebabkan dampak kesehatan yang serius. Berbagai penyakit menular seperti diare, demam, dan penyakit kulit mulai menyebar di kalangan pengungsi akibat kondisi sanitasi yang buruk.
Bencana alam ini telah menyebabkan sekitar 400 orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal serta sumber penghidupan. Para korban banjir dan hujan lebat ini membutuhkan bantuan mendesak, baik berupa peralatan medis, makanan, pakaian, maupun tempat tinggal sementara.
Reaksi internasional pun mulai bermunculan setelah tragedi ini terjadi. Berbagai negara dan lembaga kemanusiaan dunia turut memberikan bantuan dalam bentuk dana, obat-obatan, dan tenaga medis untuk membantu korban banjir dan hujan lebat di Afghanistan. Upaya penanganan dan bantuan kemanusiaan harus dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, agar tidak memicu penyebaran virus yang lebih luas di tengah masyarakat yang terdampak.
Bencana ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah Afghanistan dan negara-negara lainnya akan pentingnya upaya mitigasi bencana, dalam hal ini, penanganan banjir dan hujan lebat. Langkah-langkah perlindungan dan peringatan dini perlu dikembangkan untuk mengurangi risiko bencana yang lebih besar di masa depan.
Tragedi hujan lebat dan banjir yang menelan 400 korban jiwa di Afghanistan menjadi sebuah peringatan bagi kita semua tentang pentingnya keberlangsungan alam dan kebutuhan untuk lebih siap menghadapi bencana alam di masa depan.
Dengan begitu banyak negara terkena dampak, solidaritas dan dukungan internasional sangat dibutuhkan untuk membantu Afghanistan pulih dari bencana ini. Semoga keterlibatan semua pihak dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi korban banjir dan hujan lebat di negara tersebut.