Houthi Klaim Sukses Serang Kapal Induk AS
Tanggal: 13 Nov 2024 21:55 wib.
Kelompok pejuang Houthi dari Yaman mengaku telah berhasil melancarkan serangan terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) dan dua kapal perusak di Laut Merah dan Laut Arab dalam serangkaian operasi militer selama delapan jam.
Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, secara resmi mengonfirmasi bahwa Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi dengan kelompok Houthi telah melancarkan dua operasi militer yang dijelaskan sebagai "kualitatif" di perairan tersebut. Operasi-operasi tersebut berhasil mencapai sasarannya. "Operasi pertama menargetkan kapal induk Amerika 'Abraham' di Laut Arab dengan sejumlah rudal jelajah dan pesawat nirawak," ungkap Saree melalui siaran televisi Yaman. Menurutnya, serangan tersebut bertujuan untuk membela diri dari ancaman permusuhan yang dipersiapkan oleh musuh Amerika terhadap Yaman.
Lebih lanjut, Saree juga menyebutkan bahwa operasi kedua menargetkan dua kapal perusak Amerika di Laut Merah dengan menggunakan rudal dan pesawat nirawak.
Dalam konteks yang lebih luas, Saree menegaskan bahwa agresi terhadap Yaman terjadi sebagai bagian dari upaya Amerika dan Inggris dalam mendukung musuh Israel, dan operasi-operasi Houthi hanya akan meningkat untuk memberikan respons yang lebih tegas. Operasi-operasi tersebut bertujuan untuk membela diri dari ketidakadilan yang menimpa rakyat Palestina dan Lebanon, serta untuk memberikan dukungan terhadap perlawanan mereka.
Lebih jauh, juru bicara kelompok Houthi ini menekankan bahwa operasi-operasi terhadap Israel tidak akan berhenti hingga serangan-serangan itu berhenti serta pengepungan di Jalur Gaza dicabut dan agresi terhadap Lebanon berakhir.
Serangan yang dilancarkan oleh Houthi Yaman terhadap kapal induk dan kapal perusak AS ini menciptakan ketegangan baru dalam dinamika konflik di Timur Tengah. Serangan ini juga mencerminkan meningkatnya ketegangan antara kelompok Houthi dan kekuatan militer asing yang aktif di kawasan tersebut.
Perlu dicatat bahwa konflik di Yaman telah memakan korban jiwa yang cukup besar serta menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam. Serangan-serangan seperti ini hanya akan semakin memperkeruh keadaan, memperbesar dampak kemanusiaan, dan mempersulit pencarian solusi damai untuk konflik tersebut.
Dengan meningkatnya kegiatan militer di kawasan tersebut, diperlukan upaya lebih serius dari pihak internasional untuk mendorong dialog dan mediasi guna mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Yaman dan sekitarnya. Masih ada harapan bahwa negosiasi diplomasi dapat membawa kestabilan dan meminimalisir eskalasi konflik yang merugikan semua pihak terlibat. Peran utama dari negara-negara dengan kepentingan di kawasan ini, termasuk Amerika Serikat, akan menjadi sangat penting dalam meredakan ketegangan dan membawa perubahan positif bagi rakyat Yaman yang telah lama menderita akibat konflik yang berkepanjangan.