Sumber foto: Google

Hizbullah Tegaskan Perlawanan Terhadap Israel Usai Ledakan di Lebanon, Tel Aviv Siapkan Langkah Militer

Tanggal: 25 Sep 2024 10:31 wib.
Tampang.com | Tensi antara Hizbullah dan Israel kembali memanas menyusul insiden ledakan besar di Lebanon. Hizbullah menegaskan komitmennya untuk terus melawan Israel, yang dianggap bertanggung jawab atas berbagai ketegangan di wilayah tersebut. Sementara itu, Tel Aviv menegaskan akan melanjutkan aksi militernya terhadap Hizbullah, menciptakan kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik yang lebih besar.

Ledakan yang terjadi di Lebanon menambah daftar panjang ketegangan antara kedua pihak yang sudah berkonflik selama bertahun-tahun. Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, langsung menuding Israel sebagai aktor di balik berbagai tindakan provokatif yang menyebabkan ketidakstabilan di kawasan tersebut. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam pernyataannya menyatakan bahwa kelompoknya akan terus melawan segala bentuk agresi dari Israel.

Tanggapan dari Israel
Menanggapi pernyataan tersebut, Tel Aviv mempertegas bahwa mereka siap melanjutkan aksi militernya terhadap Hizbullah demi menjaga keamanan negaranya. Sejumlah pejabat Israel menyebutkan bahwa operasi militer mereka bertujuan untuk menghalangi ancaman dari kelompok militan yang kerap menargetkan perbatasan Israel.

"Keamanan nasional Israel adalah prioritas utama. Kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi melindungi warga kami dari serangan Hizbullah," kata salah seorang pejabat Israel dalam sebuah pernyataan resmi.

Potensi Eskalasi Konflik
Ketegangan antara Hizbullah dan Israel bukanlah hal baru. Kedua pihak telah terlibat dalam berbagai bentrokan bersenjata selama beberapa dekade terakhir, dengan pertempuran besar terakhir terjadi pada 2006. Meskipun konflik bersenjata besar sempat mereda, insiden-insiden seperti serangan roket, ledakan, dan penembakan lintas perbatasan terus terjadi secara sporadis.

Kini, ledakan besar di Lebanon memicu kekhawatiran bahwa konflik bisa kembali memanas dalam skala yang lebih luas. Hizbullah, yang didukung oleh Iran, memiliki pengaruh besar di Lebanon, sementara Israel telah lama menjadikan kelompok ini sebagai ancaman utama di kawasan. Potensi perang terbuka kembali menguat seiring dengan saling serang pernyataan kedua pihak yang semakin tajam.

Masyarakat internasional juga menyuarakan kekhawatiran mereka terkait eskalasi konflik ini. Beberapa negara menyerukan agar kedua pihak menahan diri dari kekerasan lebih lanjut dan memilih jalur diplomasi. Namun, dengan retorika keras yang terus berlanjut dari kedua belah pihak, perdamaian tampak masih sulit dijangkau dalam waktu dekat.

Dampak bagi Wilayah dan Dunia
Konflik antara Hizbullah dan Israel memiliki dampak signifikan, tidak hanya bagi Lebanon dan Israel, tetapi juga bagi kawasan Timur Tengah yang sudah lama dirundung ketegangan. Setiap eskalasi militer dapat mempengaruhi stabilitas regional, mengingat hubungan Hizbullah dengan Iran dan pengaruh Israel terhadap kebijakan negara-negara Barat.

Jika pertempuran berlanjut, krisis kemanusiaan di Lebanon yang sudah berat akibat ledakan dan ketidakstabilan ekonomi bisa semakin parah. Ribuan warga sipil berpotensi terdampak jika konflik ini berubah menjadi perang terbuka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved