Sumber foto: website

Hizbullah Konfirmasi Kepala Unit Rudal dan Roket Hizbullah Mati Syahid Dibunuh Israel dalam Serangan ke Lebanon

Tanggal: 26 Sep 2024 05:47 wib.
Hizbullah mengonfirmasi dalam unggahan terbarunya di aplikasi pesan instan Telegram bahwa kepala unit rudal dan roket Hizbullah, Ibrahim Qubaisi, telah gugur sebagai syahid dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di wilayah selatan Beirut, Lebanon pada Selasa (24/9/2024) sore. Bersama Qubaisi, setidaknya dua komandan lain turut tewas dalam serangan tersebut.

Ibrahim Qubaisi memiliki peran kunci dalam aktivitas peluncuran rudal dan bertanggung jawab atas berbagai serangan yang ditujukan ke wilayah Israel. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam sebuah pengarahan malam. Hagari menyatakan bahwa Hizbullah berhasil mengubah wilayah Lebanon selatan dan Lembah Bekaa sebagai "zona pertempuran", sementara pesawat-pesawat Israel terus meluncurkan serangan terhadap target di sana sepanjang hari Selasa (24/9/2024).

Lebih lanjut, IDF merilis rekaman video yang menampilkan ledakan sekunder yang terjadi selama serangan terhadap bangunan tempat tinggal, dimana terlihat rudal dan truk pengangkut peluncur roket disimpan di dalamnya.

Sebagai respons atas serangan tersebut, Hizbullah melancarkan lebih dari 300 roket ke wilayah utara Israel, yang menyebabkan enam orang terluka.

Pertarungan lintas batas yang telah berlangsung hampir setahun antara Israel dan Hizbullah, yang dipicu oleh konflik di Gaza, telah menelan korban jiwa ratusan orang. Korbannya sebagian besar adalah pejuang Hizbullah, sementara puluhan ribu orang terpaksa mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Sebagai dukungan kepada Hamas, Hizbullah menyatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan hingga terciptanya gencatan senjata di Gaza. Kedua kelompok ini didukung oleh Iran dan dianggap sebagai organisasi teror oleh Israel, Inggris, serta beberapa negara lainnya.

Ketika melakukan kunjungan ke pangkalan intelijen, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan terhadap Hizbullah sampai mencapai tujuan perangnya, yaitu memulangkan warga sipil Israel yang mengungsi di sepanjang perbatasan utara.

Netanyahu juga menegaskan kepada rakyat Lebanon bahwa "perang Israel bukanlah dengan kalian," sembari memperingatkan bahwa pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah "membawa kalian ke jurang kehancuran".

"Ikuti kata-kata saya kemarin, untuk mengosongkan rumah-rumah dari rudal-rudal di ruang tamu dan roket-roket di garasi. Siapapun yang menyimpan rudal-rudal di ruang tamu dan roket-roket di garasi, tidak akan punya rumah lagi," tegasnya.

Pihak Israel juga mengklaim telah melancarkan serangan terhadap ratusan lokasi Hizbullah, dengan tuduhan bahwa kelompok tersebut menyembunyikan senjata di daerah permukiman.

Serangan udara Israel pada Senin (23/9/2024) di wilayah selatan Lebanon dan Lembah Bekaa di timur telah mencatatkan tingkat kehancuran terparah di negara tersebut sejak tahun 2006, saat terakhir kali terjadi perang besar antara Hizbullah dan Israel.

Kondisi konflik di Timur Tengah semakin memanas dengan perang di Gaza dan eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim tentu memiliki perhatian khusus terhadap situasi ini, terlebih dengan kedekatan diplomasi antara Indonesia dan Palestina. Dukungan terhadap perdamaian di wilayah tersebut adalah keharusan bagi negara-negara yang peduli terhadap perdamaian dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki hubungan diplomatik dengan Lebanon dan Israel, sehingga situasi ini patut menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia.

Ketegangan yang terus memanas di kawasan Timur Tengah memperlihatkan perlunya upaya-upaya damai yang lebih nyata dan konkret. Semua pihak diharapkan dapat mengedepankan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik, sehingga keamanan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi seluruh penduduk di kawasan tersebut dapat terwujud. Kedua belah pihak perlu meninggalkan kepentingan-kepentingan sempit dan berupaya mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved