Heboh Kapal Perang Malaysia Tenggelam, Ini Penyebabnya
Tanggal: 31 Okt 2024 18:51 wib.
Penyebab tenggelamnya kapal angkatan laut Malaysia di lepas pantai Johor pada 25 Agustus lalu telah terungkap. Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (TLDM) menyebut kapal tenggelam akibat kesalahan navigasi dan usia kapal yang sudah lanjut.
Dalam sebuah laporan baru-baru ini, TLDM mengatakan penyelidikan mereka menemukan bahwa KD Pendekar, sejenis kapal serang cepat, telah menyimpang dari rencana rutenya, yang mengakibatkan tabrakan dengan Stork Reef.
Penyelidikan, yang bertujuan menentukan penyebab insiden, juga menemukan bahwa kelemahan struktur lambung kapal berusia 45 tahun itu telah memengaruhi tindakan pengendalian banjir, yang menyebabkan air menyebar dengan cepat ke kompartemen lain.
KD Pendekar tenggelam di perairan lepas pantai Tanjung Penyusop, di distrik Kota Tinggi, Johor, karena mengalami kebocoran besar akibat menabrak benda bawah air.
Meskipun seluruh 39 awak kapal berhasil diselamatkan tanpa cedera, seorang penyelam pembersih ranjau yang sedang melakukan pekerjaan penyelamatan di kapal yang karam tersebut meninggal pada tanggal 28 Agustus.
Channel News Asia (CNA) melaporkan, “Penyelidikan menemukan bahwa penyelam tersebut, Sersan Satu Arman San Hermansa, tewas karena arus yang kuat dan jarak pandang terbatas di area operasi. Arus yang tidak menentu mengakibatkan lumpur berhamburan ke dasar laut, menyebabkan jarak pandang sangat terbatas sekitar 30 cm pada hari kejadian.”
Menurut TLDM, situasi tersebut menempatkan penyelam dalam risiko tinggi dan tekanan kerja yang menantang. Laporan juga menyatakan bahwa tali yang digunakan oleh penyelam tersebut ditemukan “terlilit kapal” dan prosedur darurat yang dilakukan oleh korban tidak berhasil, menyebabkannya tenggelam.
Penilaian TLDM menunjukkan bahwa prosedur operasi penyelaman standar dan langkah-langkah keselamatan telah diikuti sebelum operasi penyelaman dimulai, serta peralatan yang digunakan dalam kondisi baik.
Selanjutnya, TLDM mengungkapkan bahwa Kapten Arman adalah penyelam yang kompeten. Upaya penyelamatan telah diselesaikan oleh perusahaan lokal pada 15 Oktober dan kapal tersebut saat ini sedang dalam proses pemeriksaan teknis.
KD Pendekar, yang dibangun di Swedia, mulai diresmikan pada Juli 1979. Kapal berukuran 43,6 meter, dipersenjatai dengan meriam utama Bofors 57 mm, meriam sekunder 40 mm, dan rudal antikapal Exocet.
Dari segi teknis, berbagai pertimbangan seperti usia dan kondisi kapal, serta kualifikasi personel, patut dipertimbangkan untuk antisipasi insiden serupa di masa depan.
Dalam menghadapi situasi serupa di masa mendatang, angkatan laut Malaysia perlu mempertimbangkan peningkatan pengawasan dan perawatan rutin terhadap alat-alat navigasi yang digunakan dalam operasi pelayaran kapal. Selain itu, peningkatan pelatihan dan persiapan personel dalam mengatasi kondisi ekstrem seperti arus laut yang kuat dan jarak pandang yang terbatas juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.