Hasil Penelitian: Nilai IQ tidak Tetap pada Usia Remaja
Tanggal: 3 Jul 2018 15:07 wib.
Nilai IQ atau intelligence quotient seseorang ternyata dapat bertambah atau berkurang pada masa-masa remaja. Struktur otak mencerminkan pertambahan dan pengurangan tersebut. Hasil penelitian memberikan bukti langsung bahwa ternyata inteligensia dapat berubah sejak usia dini dan menyediakan harapan baru untuk meningkatkan kemampuan otak.
Meskipun peneliti masih memperdebatkan standar yang menjadi ukuran tes IQ, mereka menyepakati penilaian tersebut dapat memprediksi kemampuan kita untuk mempelajari dan melakukan tugas tertentu serta memperkirakan pencapaian akademik dan prestasi kerja sampai derajat tertentu. Selama ini, penilaian tersebut dianggap sebagai nilai yang relatif stabil sepanjang hidup manusia.
Seorang ahli saraf Cathy Price, dari Universitas Collage London, beserta koleganya melihat jauh melampaui nilai. Pada 2014, mereka menguji 33 remaja, yang terdiri dari 19 laki-laki dan 14 perempuan berumur 12 sampai 16 tahun. Setelah itu dilakukan uji lagi pada 2017, saat mereka berumur 15 sampai 20 tahun. Setiap kali para remaja ini melakukan tes IQ kemampuan verbal dan nonverbal mereka diukur.
Dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik, peneliti memindai otak para remaja tersebut saat mereka melakukan tes verbal, seperti membaca atau memberi nama objek dan tes nonverbal, seperti menyelesaikan visual puzzle dengan tangan mereka. Maksudnya untuk mencocokkan nilai tes dengan gambaran struktur otak dan aktivitas mereka.
Hasil uji menunjukkan perubahan dramatis. Antara uji pertama dan uji kedua mereka, nilai IQ verbal dan nonverbal naik atau turun sebanyak 20 poin (nilai skala rata-rata 100 poin).
Kemampuan beberapa remaja bertambah atau berkurang hanya pada aspek verbal atau nonverbal, atau bertambah di satu area dan berkurang di area lainnya.
Hasil pindaian otak mereka juga mencerminkan perbedaan nilai. Pada remaja yang nilai IQ verbalnya meningkat, misalnya, hasil scan menunjukkan peningkatan kepadatan materi abu-abu di bagian otak yang diaktivasi oleh kemampuan berbicara.