Hasil Investigasi Tentang Kecelakaan Helikopter Yang Menewaskan Presiden Iran Tidak Mengungkap Adanya Serangan
Tanggal: 26 Mei 2024 19:29 wib.
Hasil investigasi yang dilakukan oleh penyelidik militer Iran tidak menemukan bukti adanya aktivitas kriminal dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan mendiang Presiden Ebrahim Raisi beserta delapan orang lainnya. Staf Umum Angkatan Bersenjata menyatakan helikopter tersebut terbakar setelah menghantam daerah yang tinggi, namun tidak ada indikasi adanya serangan atau sabotase terhadap helikopter tersebut.
Berdasarkan laporan media pemerintah Iran, IRNA, militer juga tidak menemukan jejak 'lubang peluru' di puing-puing helikopter. Laporan tersebut juga mencatat bahwa helikopter Raisi telah terbang sesuai dengan rute yang telah direncanakan sebelumnya, dan tidak meninggalkan jalur penerbangan yang ditentukan sebelum kecelakaan.
Menurut pernyataan dari militer Iran yang dikutip oleh Al Jazeera, tidak ada konten mencurigakan yang diamati selama komunikasi antara menara pengawas dan awak pesawat. Komunikasi terakhir antara pesawat kepresidenan dan dua helikopter yang menyertainya juga terekam sekitar satu setengah menit sebelum kecelakaan.
Sebelum kecelakaan, sejumlah pihak menduga adanya kemungkinan sabotase atau serangan terhadap helikopter yang membawa Presiden Raisi. Dugaan tersebut muncul menyusul insiden Iran menyerang Israel secara langsung pada pertengahan April lalu. Iran juga dikenal sebagai salah satu negara yang terus menentang agresi Israel di Gaza, Palestina.
Namun, investigasi militer menegaskan bahwa tidak ada bukti yang mendukung adanya aksi sabotase atau serangan terhadap helikopter. Hal ini menunjukkan bahwa kecelakaan helikopter merupakan insiden yang disebabkan oleh faktor lain, terlepas dari spekulasi sebelumnya.
Helikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongannya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu (19/5). Total penumpang di helikopter tersebut tercatat sebanyak sembilan orang, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur, kepala keamanan, Imam Masjid Tabriz, dan kru pesawat.
Sehari setelah kecelakaan, pihak berwenang Iran berhasil menemukan puing-puing helikopter. Setelah konfirmasi kematian Raisi, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber diangkat sebagai presiden sementara, sementara Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani diangkat sebagai menteri luar negeri sementara.
Sebagai informasi tambahan, keamanan transportasi VIP dan pejabat tinggi negara menjadi perhatian utama dalam setiap negara, termasuk Iran. Kejadian ini merupakan pengingat betapa pentingnya keamanan dalam menjaga keselamatan pejabat tinggi negara dalam melakukan tugas negara maupun kegiatan resmi. Dengan tidak adanya bukti adanya serangan atau sabotase terhadap helikopter yang membawa Presiden Raisi, maka investigasi ini menegaskan bahwa kecelakaan tersebut merupakan kejadian yang tragis dan tidak disengaja.
Kecelakaan helikopter ini juga mengguncang Iran dan menyebabkan perubahan dalam kepemimpinan sementara. Hal ini menunjukkan dampak besar dari insiden tersebut terhadap politik dan stabilitas dalam negeri. Dengan demikian, hasil investigasi yang dilakukan oleh militer Iran sangat penting untuk memberikan kejelasan atas penyebab kecelakaan tersebut, serta menenangkan masyarakat dan pihak terkait atas spekulasi yang telah muncul sebelumnya.