Harry Gross Bangun Hotel Paling Tinggi di Amerika Tanpa Niat

Tanggal: 11 Mei 2018 17:27 wib.
Pengusaha properti Harry Gross tidak pernah berniat membangun hotel dengan predikat paling tinggi atau paling besar. Gross cuma meminta firma arsitek yang dia pekerjakan, Nobutaka Ashihara Associates, untuk membangun lantai sebanyak mungkin di lahan seluas 929 meter persegi yang berlokasi di persimpangan antara Broadway dan 54th Street, New York, Amerika Serikat.

Pada 7 Januari 2014 yang lalu hotel itu telah diresmikan. Bangunannya berlantai 68 dengan nilai investasi US$320 juta. Fungsinya bukan cuma satu, melainkan dua hotel. Satu dinamai Courtyard Marriott Central Park yang memiliki 378 kamar pada lantai 6 hingga 33, dan satu lagi, Residence Inn Marriott Central Park yang memiliki 261 kamar suite di lantai 37 hingga 65. Residence Inn diperuntukkan tamu yang menginap selama 5 hari atau lebih. Dengan tingginya yang mencapai 753 kaki atau sekitar 229,5 meter, bangunan itu menjadi hotel paling tinggi di Amerika utara.

Seluruh kamarnya memiliki jendela penuh dari lantai hingga plafon. Di beberapa kamar, pemandangan Central Park, Times Square, dan Sungai Hudson, terbentang dalam bingkai jendela-jendela lebar itu.

Harga sewa dimulai pada US$300 per kamar per malam. Pada waktu-waktu peak, harga bisa melonjak jadi US$700 per kamar per malam, bahkan melebihi US$1,000 pada event istimewa seperti malam tahun baru.

Kamar-kamar di Residence Inn yang memang diperuntukkan untuk masa tinggal 5 hari atau lebih dilengkapi area dapur kecil, termasuk mesin coffeemaker, microwave, kulkas, freezer, dan mesin pencuci piring. Setiap kamar didesain bersih, semua perlengkapan itu ditempatkan tersembunyi dalam lemari dan rak tertutup. Tidak seperti hotel kebanyakan, di kamar tidak disediakan minibar atau room service. Tamu hotel bisa menggunakan jasa pesan antar dari toko makanan secara gratis atau bertandang ke toko snack di lobi yang buka 24 jam. Panggilan telepon internasional dan jaringan wifi tersedia gratis.

Kamar mandinya didesain transparan, hanya dibatasi dinding kaca yang dilengkapi kerai untuk ruang pancuran. Fasilitas lain, pusat kebugaran yang buka 24 jam di lantai 35 yang juga dibatasi dinding-dinding kaca sehingga tamu bisa berkeringat sembari menikmati panorama hutan beton New York di luar sana.

Gross rupanya yakin, New York masih akan terus didatangi wisatawan, sehingga hotel dengan predikat tertinggi itu akan selalu terisi. Pada 2013 saja, New York didatangi 54,3 juta wisatawan. Jumlah itu melebihi wisatawan tahun sebelumnya 52,7 juta.

Namun sebenarnya, hotel tertinggi di Amerika itu belum ada apa-apanya ketimbang hotel tertinggi di dunia dengan predikat the tallest hotel. Predikat itu dipegang JW Marriott Marquis di Dubai dengan tinggi bangunan 1.164 kaki atau sekitar 354,7 meter dan Hotel Gevora di Dubai yang memiliki 75 lantai dengan tinggi 356 meter.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved