Hamas Terus Tembakkan Roket ke Israel, Memperingati Serangan 1 Tahun Sebelumnya
Tanggal: 7 Okt 2024 18:32 wib.
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengklaim telah meluncurkan roket ke wilayah Israel selatan pada Senin (7/10/2024). Peristiwa tersebut terjadi tepat saat negara itu memperingati serangan Hamas ke Israel selatan setahun sebelumnya. Roket tersebut ditembakkan ke sejumlah wilayah yang disebut sebagai 'pertemuan musuh', termasuk di perlintasan Rafah, perlintasan Kerem Shalom, dan kibbutz Holit di dekat perbatasan Gaza.
Menurut laporan dari AFP dan Al-Arabiya English, militer Israel mengonfirmasi bahwa sedikitnya empat proyektil telah diluncurkan dari Jalur Gaza hanya beberapa menit setelah Israel secara resmi memperingati serangan pada 7 Oktober tahun sebelumnya. "Setelah sirene berbunyi pada pukul 06:31 di beberapa komunitas di dekat Jalur Gaza, empat proyektil diidentifikasi melintas dari Jalur Gaza selatan," demikian pernyataan dari militer Israel. Tiga di antaranya berhasil dicegat oleh Angkatan Udara Israel (IAF), sementara satu proyektil jatuh di area terbuka.
Militer Israel juga menyatakan bahwa mereka telah berhasil mencegah "ancaman langsung" dari niat Hamas untuk menembakkan lebih banyak roket. Mereka melakukan serangan udara terhadap pos peluncuran Hamas dan infrastruktur terorisme bawah tanah di Jalur Gaza, serta menyerang sasaran yang dianggap menjadi ancaman bagi pasukan Israel.
Tidak hanya itu, sirene juga berbunyi di daerah Galilea Atas di Israel utara, akibat serangan roket harian yang terus dilakukan oleh Lebanon, di mana pasukan Israel tengah bertempur melawan militan Hizbullah. Militer juga melaporkan bahwa mereka telah mencegat dua "target udara mencurigakan" yang diluncurkan dari timur.
Ketegangan antara Hamas dan Israel telah memuncak sejak insiden serangan roket tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan di wilayah tersebut semakin meningkat akibat berbagai provokasi dan serangan yang dilancarkan oleh kedua belah pihak. Hal ini mengakibatkan pemukiman penduduk di wilayah Gaza dan sekitarnya merasakan dampak yang signifikan, baik secara ekonomi maupun psikologis.
Kedua belah pihak telah saling menuding satu sama lain sebagai pemicu eskalasi konflik, namun upaya-upaya mediasi internasional belum mampu menghentikan spiral kekerasan yang terus berlangsung. Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara besar, terus berupaya untuk menekan Hamas dan Israel agar menghentikan aksi kekerasan dan kembali ke meja perundingan.
Kondisi ini sangat memprihatinkan dan perlu penyelesaian yang cepat agar mencegah bencana kemanusiaan yang lebih luas. Konflik yang terus berlangsung di wilayah tersebut telah menyebabkan ratusan bahkan ribuan korban, baik di pihak Israel maupun di pihak Palestina.
Sejumlah ahli mendesak kedua belah pihak untuk kembali bernegosiasi dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung puluhan tahun. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat di kawasan tersebut harus menjadi prioritas utama bagi Hamas dan Israel.
Situasi konflik di kawasan Timur Tengah harus segera diakhiri demi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan. Itulah satu-satunya jalan agar rakyat Palestina dan Israel dapat hidup dengan aman dan tenteram tanpa harus merasakan ketakutan akan ancaman kekerasan dan perang. Perdamaian dan negosiasi merupakan kunci dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung begitu lama di wilayah ini.