Hamas Siap Laksanakan Gencatan Senjata Segera Tanpa Syarat Baru dari Pihak Mana Pun
Tanggal: 13 Sep 2024 06:39 wib.
Kelompok militan Hamas Palestina menyatakan pada Rabu (11/9/2024) bahwa negosiator mereka siap untuk segera menerapkan gencatan senjata dengan Israel di wilayah Gaza. Mereka menyatakan kesiapan tersebut tanpa syarat baru dari pihak mana pun, termasuk dari Israel.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Palestina tersebut mengungkapkan bahwa tim negosiasi mereka, yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya, telah bertemu dengan para mediator pada Rabu (11/9/2024). Pertemuan tersebut melibatkan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, serta kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel di Doha, untuk membahas perkembangan terbaru di Gaza.
Upaya negosiasi ini masih terus berlanjut, namun tidak mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 11 bulan. Salah satu masalah utama yang belum terselesaikan adalah kendali atas koridor Philadelphia, sebuah wilayah sempit di perbatasan Gaza dengan Mesir.
William Burns, Direktur CIA yang juga menjadi kepala negosiator AS di Gaza, mengungkapkan pada Sabtu (7/9/2024) bahwa proposal gencatan senjata yang lebih rinci akan segera disusun dalam beberapa hari ke depan.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah mengusulkan rencana gencatan senjata bertahap sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel. Namun, hal ini belum mencapai kesepakatan yang pasti.
Konflik terbaru di Gaza bermula ketika militan Hamas melakukan serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Serangan tersebut telah mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 orang menjadi sandera menurut data yang diberikan oleh Israel.
Di sisi lain, kementerian kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan dari pihak Israel telah menewaskan sedikitnya 41.084 warga Palestina dan melukai 95.029 lainnya.
Data tersebut menunjukkan dampak yang sangat besar dari konflik yang terjadi di Gaza. Menurut lembaga pengamat internasional, kasus kematian dan luka-luka akibat konflik ini telah mendapat perhatian serius dari dunia internasional. Organisasi-organisasi kemanusiaan dan badan-badan internasional terus berupaya untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada korban-korban konflik yang terdampak.
Selain itu, negosiasi untuk mencapai gencatan senjata juga menjadi prioritas utama bagi pihak terkait. Banyak negara dan lembaga internasional terus mendesak agar kedua belah pihak dapat segera mencapai kesepakatan guna menghentikan konflik dan mencegah terjadinya lebih banyak korban.
Terkait dengan proses negosiasi itu, ada upaya yang terus dilakukan untuk melibatkan berbagai pihak yang memiliki pengaruh dalam konflik di Gaza. Bukan hanya dari pihak Palestina dan Israel, tetapi juga melibatkan negara-negara regional dan aktor-aktor internasional yang memiliki peran dalam menyelesaikan konflik tersebut. Dengan melibatkan berbagai pihak yang relevan, diharapkan proses negosiasi dapat berjalan secara lebih efektif dan membawa hasil yang positif untuk kedua belah pihak.