Hamas Menyambut Positif Rencana Gencatan Senjata 60 Hari dengan Israel

Tanggal: 5 Jul 2025 21:21 wib.
Kairo - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan sambutan hangat terhadap usulan gencatan senjata terbaru yang diajukan untuk durasi 60 hari dengan Israel. Dalam pernyataannya, Hamas juga menegaskan kesediaan mereka untuk melanjutkan perundingan guna mencapai kesepakatan tersebut. Informasi ini diungkapkan oleh berbagai media, termasuk Ynet dari Israel.

Menurut laporan, Hamas memberikan respons positif kepada Qatar mengenai rancangan gencatan senjata yang mencakup pembebasan sepuluh sandera yang masih hidup serta penyerahan delapan belas jenazah dari sandera yang telah meninggal. Pernyataan resmi dari Hamas pada Kamis malam (3/7) menjelaskan bahwa mereka telah melakukan konsultasi internal dan juga berdiskusi dengan kelompok-kelompok Palestina lainnya mengenai proposal yang diajukan oleh mediator. Sebagai langkah lanjut, Hamas juga menyampaikan respons positifnya tersebut kepada mediator, yang menunjukkan keinginan mereka untuk mempercepat proses negosiasi.

Seorang pejabat Israel dilaporkan telah menerima respon ini melalui jalur mediator dan saat ini tengah mempertimbangkan rencana yang diusulkan oleh Hamas. Selain itu, Hamas juga menunjukka kesiapan mereka untuk segera memulai kembali sesi negosiasi yang berfokus pada cara pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata. Pada Rabu (2/7), selama proses konsultasi yang berlangsung, Hamas menegaskan bahwa mereka mendukung usulan mediator untuk mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza.

Rencana gencatan senjata ini sangat diharapkan dapat menghentikan serangan-serangan berkelanjutan Israel yang telah berlangsung sejak 18 Maret lalu, saat kesepakatan gencatan senjata yang sebelumnya berakhir. Pemerintah Israel beralasan bahwa Hamas menolak untuk menyetujui rencana yang dilayangkan oleh Amerika Serikat, sehingga dilanjutkan serangan-serangan tersebut ke wilayah Gaza. 

Menariknya, pada 30 Juni lalu, Menteri Luar Negeri Mesir Melihat Badel Abdelatty menyatakan bahwa pihaknya bersama mediator internasional lainnya masih berjuang untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata selama dua bulan di Jalur Gaza. Dalam konteks ini, pihak Mesir juga berusaha memastikan pembebasan sejumlah sandera Israel yang berada di tangan Hamas. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga menekankan pada 1 Juli bahwa Israel telah menerima syarat-syarat yang diperlukan untuk tercapainya gencatan senjata selama 60 hari tersebut, menambahkan ketegangan dan harapan yang tinggi akan terwujudnya perdamaian di kawasan yang telah lama dilanda konflik ini. 

Dengan situasi yang terus berkembang, sangat menarik untuk melihat langkah-langkah selanjutnya dari semua pihak yang terlibat, terutama sikap dan respons dari masyarakat Palestina dan Israel terhadap inisiatif gencatan senjata ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved