Sumber foto: iStock

Gunung di Antartika Ini Muntahkan Emas Setiap Hari: Fenomena Aneh Erebus yang Sulit Dipercaya

Tanggal: 30 Jun 2025 10:06 wib.
Sebuah kejadian luar biasa sedang berlangsung di salah satu sudut paling terpencil di dunia. Gunung Erebus, gunung berapi aktif tertinggi di Antartika, diketahui mengeluarkan debu emas setiap harinya. Fenomena alam langka ini mengejutkan para ilmuwan dan memicu berbagai pertanyaan tentang potensi geologi kawasan kutub selatan.

Berdasarkan penelitian terbaru, Erebus melepaskan sekitar 80 gram emas setiap hari, jumlah yang bila dikonversi ke nilai pasar saat ini setara dengan US$6.000 atau sekitar Rp91 juta per hari. Debu emas ini terdeteksi tidak hanya di sekitar gunung, tetapi juga menyebar hingga 1.000 kilometer jauhnya, terbawa oleh angin dan arus udara dingin Antartika, seperti dilaporkan oleh IFL Science pada Jumat (27 Juni 2025).

Erebus: Gunung Api Paling Aktif di Kutub Selatan

Gunung Erebus berdiri menjulang dengan ketinggian mencapai 3.794 meter di atas permukaan laut, menjadikannya sebagai gunung berapi aktif tertinggi di Antartika sekaligus yang paling selatan di planet Bumi. Erebus merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Transantarctic dan dikenal memiliki aktivitas vulkanik yang terus-menerus.

Nama Erebus sendiri diambil dari mitologi Yunani, merujuk pada personifikasi kegelapan. Gunung ini pertama kali tercatat secara resmi oleh Kapten Sir James Clark Ross pada tahun 1841—menariknya, saat itu Erebus sedang mengalami erupsi.

Gunung Api dengan “Danau Lava Abadi”

Pengamatan terhadap Erebus dilakukan secara berkala menggunakan satelit geologi besar yang mampu memantau kondisi permukaan dan interior gunung. Dari citra satelit, terlihat warna merah terang di kawah puncak Erebus yang menandakan adanya danau lava aktif.

Danau lava ini telah eksis sejak tahun 1972, dan menjadikan Erebus sebagai salah satu dari sedikit gunung berapi di dunia yang memiliki danau lava yang stabil dalam jangka panjang. Gunung ini secara rutin melepaskan gas vulkanik, uap panas, hingga material piroklastik seperti bom vulkanik—yakni bongkahan batu panas yang meleleh sebagian saat terlontar.

Namun, yang membuat Erebus begitu unik adalah kandungan partikel emas mikroskopik yang terdapat dalam semburan gasnya.

Debu Emas di Udara: Fenomena Langka yang Membingungkan Ilmuwan

Yang mengejutkan para peneliti adalah fakta bahwa gas yang dikeluarkan dari kawah Erebus mengandung kristal emas murni berukuran sangat kecil, tidak lebih dari 20 mikrometer. Kristal-kristal emas ini kemudian tersebar luas oleh angin kutub yang kuat.

Meskipun jumlahnya terlihat kecil, 80 gram per hari dalam bentuk debu emas adalah jumlah yang signifikan jika dikumpulkan. Namun, karena partikelnya sangat kecil dan tersebar luas, proses ekstraksi emas secara komersial dari Erebus sangat tidak memungkinkan. Fokus utama para ilmuwan adalah memahami mekanisme geologis di balik fenomena ini, bukan menambangnya.

Tragedi yang Membekas: Kecelakaan Pesawat di Gunung Erebus

Meskipun kini terkenal karena emasnya, Erebus juga menyimpan kisah kelam. Pada 28 November 1979, pesawat Air New Zealand dengan nomor penerbangan 901 menabrak lereng Gunung Erebus, menewaskan seluruh 257 penumpang dan kru.

Penerbangan itu sebenarnya merupakan tur wisata udara dari Auckland ke Antartika, yang dirancang sebagai perjalanan pulang pergi selama 11 jam. Sayangnya, kesalahan navigasi dan kondisi visual yang buruk menyebabkan pesawat jatuh ke sisi gunung yang tertutup es, menjadi salah satu bencana penerbangan paling tragis di kawasan kutub.

Potensi Ilmiah yang Belum Terjamah

Fenomena emas dari Erebus menjadi peringatan bahwa Antartika masih menyimpan banyak misteri geologis yang belum sepenuhnya dipahami. Kondisi ekstrem di benua es membuat akses dan pengamatan sulit dilakukan, namun penemuan ini mendorong lebih banyak riset di masa depan.

Sebagian peneliti meyakini bahwa aktivitas vulkanik Erebus mungkin dapat memberikan petunjuk tentang asal-usul logam mulia di kerak bumi, serta membantu memprediksi pola letusan gunung berapi di lingkungan ekstrem.

Kesimpulan: Emas yang Tak Bisa Dimiliki, Tapi Penting untuk Ilmu

Gunung Erebus bukan hanya tentang emas yang dimuntahkannya setiap hari. Lebih dari itu, Erebus menjadi simbol kekuatan alam yang luar biasa dan pusat studi ilmiah yang unik di tengah kutub selatan yang membeku.

Meskipun mustahil untuk menambang emas dari udara Antartika, informasi yang diperoleh dari fenomena ini dapat membuka pemahaman baru tentang proses geologis dan memberi inspirasi untuk eksplorasi ilmiah yang lebih luas di masa depan
Copyright © Tampang.com
All rights reserved