Greenland: Fakta Menarik di Balik Sebutan "Daratan Hijau" yang Diselimuti Es
Tanggal: 15 Jan 2025 20:31 wib.
Greenland, pulau besar yang terletak di Samudra Atlantik Utara, sering disebut sebagai "daratan hijau." Namun, lebih dari 80 persen wilayahnya sebenarnya tertutup oleh es. Pulau ini merupakan bagian dari Kerajaan Denmark, tetapi memiliki otonomi pemerintahan sendiri. Greenland juga dikenal sebagai pulau terbesar di dunia, dengan luas mencapai 2,16 juta kilometer persegi.
Ciri utama pulau ini adalah lapisan es yang tebal, dengan rata-rata ketebalan 1.500 meter, dan di beberapa titik bisa mencapai hingga 3.000 meter. Dengan kondisi seperti ini, mengapa Greenland sering disebut "daratan hijau"? Jawabannya terletak pada sejarah penamaan pulau ini.
Sejarah Penamaan Greenland
Pada tahun 982 M, seorang pemukim Viking dari Islandia bernama Eric the Red diasingkan ke pulau ini. Saat menjelajahi wilayah tersebut, ia menemukan bagian barat pulau yang dipenuhi rerumputan hijau. Terinspirasi oleh pemandangan ini, Eric menamai tempat tersebut Greenland, yang berarti "tanah hijau."
Penamaan ini bukan tanpa tujuan. Eric berharap nama tersebut dapat menarik lebih banyak orang untuk bermukim di pulau itu, sekaligus mengurangi kepadatan populasi di Islandia yang saat itu juga dikenal dengan wilayah hijau dan suburnya. Pada masa itu, Greenland menjadi tempat yang ideal untuk peternakan domba dan bercocok tanam, seperti menanam kentang. Hal ini menunjukkan bahwa pulau tersebut lebih ramah untuk kehidupan manusia dibandingkan dengan kesan dinginnya hari ini.
Fakta Iklim Greenland
Penelitian dari inti es dan cangkang moluska mengungkapkan bahwa antara tahun 800 hingga 1300 M, suhu di wilayah selatan Greenland lebih hangat daripada sekarang. Dalam periode itu, nama Greenland yang berarti "daratan hijau" sangat masuk akal.
Namun, kondisi tersebut berubah pada abad ke-14. Suhu di musim panas menurun drastis, yang menyebabkan penurunan hasil panen dan peningkatan es laut. Kondisi ini perlahan-lahan mengubah Greenland menjadi wilayah bersalju yang dikenal saat ini.
Lebih jauh lagi, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa Greenland mungkin benar-benar hijau sekitar 2,5 juta tahun lalu. Studi terbaru menemukan tanah purba yang tertutup es tebal selama jutaan tahun. Tanah ini membeku di bawah lapisan es setebal hampir 3 kilometer. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang perubahan iklim yang telah dialami wilayah tersebut sepanjang sejarahnya.
Kondisi Geografis dan Transportasi
Greenland, meski luas, memiliki tantangan geografis yang besar. Mayoritas daratannya yang tertutup es membuat infrastruktur transportasi menjadi terbatas. Tidak ada jalan raya atau jaringan kereta api yang menghubungkan satu wilayah ke wilayah lainnya. Jalan hanya ditemukan di sekitar pinggiran kota, sementara perjalanan antarkota dilakukan dengan moda transportasi lain.
Kapal adalah moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh penduduk Greenland. Selain itu, pesawat, helikopter, mobil salju, dan kereta luncur juga menjadi pilihan untuk perjalanan di wilayah ini. Kondisi geografis yang ekstrem membuat kapal menjadi opsi yang lebih populer dibandingkan alat transportasi lainnya.