Gencatan Senjata Gagal, Israel Bombardir 2 Sekolah Gaza hingga Kompleks RS Tewaskan 74 Orang
Tanggal: 5 Agu 2024 13:33 wib.
Pada Minggu (4/8/2024), sebuah serangan udara Israel menghantam dua sekolah di Kota Gaza, menewaskan minimal 30 orang. Tidak hanya itu, serangan tersebut juga memporak-porandakan kamp tenda di dalam sebuah rumah sakit di Gaza tengah, menyebabkan kematian sedikitnya 44 warga Palestina. Serangan ini mengejutkan dunia internasional karena terjadi sehari setelah serangkaian perundingan di Kairo berakhir tanpa hasil.
Menurut rekaman yang beredar di media Palestina, mayat-mayat berserakan di dalam halaman salah satu sekolah yang hancur karena ledakan saat penduduk bergegas membawa korban, termasuk anak-anak. Kejadian tersebut juga memuat mereka ke dalam kendaraan ambulans yang membawa mereka ke setidaknya dua rumah sakit terdekat. Kantor berita resmi Palestina WAFA dan media Hamas mengungkapkan bahwa puluhan orang terluka selain dari 25 korban tewas di sekolah-sekolah Hassan Salama dan Al-Nasser, yang menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi.
Informasi yang didapat juga menunjukkan bahwa serangan itu menghancurkan beberapa bangunan di dalam fasilitas-fasilitas tersebut. Militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang militan di dalam komando Hamas yang tertanam di dalam sekolah-sekolah, menuduh Hamas beroperasi dari dalam properti sipil. Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut, mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan lembaga sipil untuk tujuan militer.
Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas juga melaporkan bahwa Israel telah menyerang 172 tempat penampungan yang ditunjuk, sebagian besar adalah sekolah, tempat di mana ribuan keluarga pengungsi mencari tempat perlindungan. Sebelumnya pada hari itu, serangan Israel di dalam kompleks Rumah Sakit Al-Aqsa juga memicu kebakaran, melukai sedikitnya 18 orang dan menewaskan lima orang.
Militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang seorang militan yang melakukan kegiatan teror dan bahwa terjadi ledakan sekunder, menunjukkan adanya senjata di daerah tersebut. Kompleks rumah sakit tersebut berada di Deir Al-Balah, daerah yang dipenuhi ribuan orang yang mengungsi akibat pertempuran di bagian lain dari kantong tersebut. Di tempat lain di Deir Al-Balah, tiga warga Palestina tewas ketika rudal Israel menghantam sebuah rumah. Serangan Israel yang terpisah juga menewaskan delapan orang di dalam rumah mereka di kamp Jabalia di Kota Gaza utara dan tiga orang di dalam mobil.
Kengerian ini semakin bertambah ketika warga di wilayah tenggara kota Khan Younis di Gaza selatan dan di utara Rafah, tempat pertempuran sengit bulan lalu terjadi, melaporkan menerima perintah evakuasi dari militer Israel. Juru bicara militer Israel menginstruksikan melalui media X untuk warga distrik tersebut menuju zona kemanusiaan, dengan mengatakan pasukan akan segera bertindak tegas terhadap militan yang melancarkan serangan dari wilayah tersebut.
Tragedi kemanusiaan ini semakin memperkuat perlunya aksi penyelesaian konflik yang berlangsung selama bertahun-tahun antara Israel dan Palestina. Diperlukan penyelesaian yang mengutamakan perdamaian serta keberlangsungan hidup penduduk di wilayah tersebut. Konflik bersenjata belum pernah membawa solusi yang sesungguhnya, melainkan hanya meningkatkan penderitaan dan kehancuran bagi kedua belah pihak.