Sumber foto: website

Gempa Jepang M7,2 Sebabkan Kaca Bandara di Miyazaki Pecah

Tanggal: 9 Agu 2024 09:10 wib.
Pada hari Kamis (8/8/2024), Jepang dilanda gempa bumi dengan kekuatan M7,1 di pantai selatan, memicu peringatan tsunami. Berdasarkan laporan televisi publik NHK Jepang, bandara Miyazaki dilaporkan mengalami kerusakan pada kaca jendela akibat gempa yang terjadi di dekatnya. Meskipun tidak ada laporan mengenai korban cedera atau kerusakan serius, warga diminta untuk menjauh dari garis pantai.

Badan Meteorologi Jepang mencatat bahwa pusat gempa berada di perairan lepas pantai timur pulau utama selatan Jepang, Kyushu, dengan kedalaman sekitar 30 kilometer (18,6 mil). Daerah yang paling terdampak adalah kota Nichinan dan sekitarnya di prefektur Miyazaki di pulau Kyushu.

Kondisi terkini di area terdampak menunjukkan adanya gelombang tsunami setinggi 50 sentimeter (1,6 kaki) di sepanjang pantai selatan Kyushu dan pulau Shikoku, tampaknya terjadi sekitar setengah jam setelah gempa terjadi.

Seismolog dan para ahli gempa bumi sedang melakukan pertemuan darurat untuk menganalisis potensi dampak gempa pada Palung Nankai, yang dikenal sebagai salah satu sumber gempa bumi dahsyat di masa lalu. Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshimasa Hayashi, menyatakan bahwa pihak berwenang tengah mengevaluasi kemungkinan cedera atau kerusakan serius, sementara mengimbau warga di wilayah terdampak untuk menjauh dari garis pantai.

Otoritas Regulasi Nuklir menginformasikan bahwa 12 reaktor nuklir, termasuk tiga yang sedang beroperasi, di Kyushu dan Shikoku tetap dalam keadaan aman. Keprihatinan terutama muncul karena sejarah gempa besar dan tsunami pada Maret 2011 yang mengakibatkan bencana nuklir Fukushima.

Gempa bumi merupakan ancaman konstan bagi Jepang yang terletak di "Cincin Api" Pasifik, sebuah garis patahan seismik yang mengelilingi Samudera Pasifik. Kondisi ini menjadikan Jepang sebagai salah satu negara paling rentan terhadap gempa bumi di dunia.

Bagian utara-tengah Jepang juga tidak luput dari ancaman gempa, terbukti dari peristiwa gempa bumi pada 1 Januari di wilayah Noto yang menyebabkan lebih dari 240 orang tewas. Kejadian tersebut menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat Jepang akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam.

Selain mengucapkan belasungkawa bagi korban, pemerintah Jepang pun terus melakukan upaya pencegahan dan mitigasi risiko bencana alam, termasuk gempa bumi, guna melindungi keselamatan masyarakat serta mengurangi dampak yang ditimbulkan. Peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini menjadi fokus utama untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana alam.

Gempa bumi merupakan ancaman alam yang nyata, namun dengan langkah-langkah persiapan yang tepat, diharapkan dapat meminimalkan risiko dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan saat bencana datang. Kepedulian dan kesadaran akan bahaya gempa adalah kunci untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di negara-negara yang rawan terhadap ancaman tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved