Sumber foto: Google

Gembar-gembor Iklim di Forum Dunia, Tapi Emisi Malah Naik Drastis!

Tanggal: 1 Jun 2025 09:59 wib.
Tampang.com | Forum-forum internasional kembali dipenuhi wacana penyelamatan bumi dari krisis iklim. Dari pertemuan para pemimpin G7 hingga konferensi tingkat tinggi lingkungan global, isu perubahan iklim menjadi agenda utama. Namun ironisnya, laporan terbaru menunjukkan bahwa emisi karbon dunia justru meningkat secara signifikan dalam satu tahun terakhir.

Retorika Iklim Menggema, Tindakan Minim

Para pemimpin negara menyampaikan pidato-pidato dramatis tentang pentingnya transisi energi hijau, pembangunan berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan. Namun, janji-janji manis itu sering kali tak diiringi oleh kebijakan konkret yang efektif.

Bahkan beberapa negara maju yang seharusnya menjadi pionir dalam pengurangan emisi justru tercatat mengalami lonjakan konsumsi energi berbasis fosil demi mengejar pertumbuhan ekonomi pascapandemi.

Emisi Naik, Bumi Semakin Panas

Laporan dari pemantauan atmosfer global mencatat peningkatan signifikan gas rumah kaca di atmosfer, khususnya karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Lonjakan tersebut memperparah pemanasan global yang sudah menyebabkan anomali cuaca ekstrem di berbagai belahan dunia.

Musim panas lebih panjang dan ekstrem, banjir bandang yang merusak infrastruktur, hingga kekeringan parah yang mengancam ketahanan pangan, kini menjadi pemandangan yang makin lazim dari tahun ke tahun.

Negara Berkembang Jadi Korban, Negara Maju Jadi Pelaku

Kesenjangan dalam kontribusi dan dampak krisis iklim semakin nyata. Negara-negara berkembang yang menyumbang emisi lebih sedikit justru menjadi pihak yang paling terdampak secara ekonomi dan lingkungan. Sementara negara maju yang menjadi kontributor emisi terbesar sering kali gagal memenuhi janji bantuan iklim.

“Negara-negara kaya terlalu nyaman dengan zona industrialisasi mereka, sementara kami di selatan bumi menanggung konsekuensinya,” ungkap seorang aktivis lingkungan dari Asia Selatan dalam salah satu sesi diskusi forum.

Greenwashing Masih Marak

Tak sedikit korporasi besar dan bahkan pemerintahan negara maju yang terjebak dalam praktik greenwashing — sekadar menampilkan citra ramah lingkungan tanpa tindakan substansial. Label “net-zero” yang digaungkan kerap menjadi jargon pemasaran yang kosong.

Alih-alih transisi nyata ke energi bersih, banyak dari mereka masih mengandalkan skema kompensasi karbon atau penanaman pohon massal yang tidak menyentuh akar persoalan.

Tekanan Meningkat dari Generasi Muda

Di tengah stagnasi politik global, suara generasi muda menjadi makin lantang. Gerakan iklim berbasis komunitas dan kampus menyerukan perubahan radikal terhadap sistem produksi, konsumsi, dan gaya hidup. Aksi protes, boikot, hingga kampanye media sosial terus digaungkan untuk mendorong pemimpin dunia mengambil langkah tegas.

“Bukan pidato yang kami butuhkan, tapi tindakan nyata yang berani. Bumi tidak bisa menunggu,” seru salah satu aktivis muda dalam orasi terbuka di luar arena konferensi.

Planet Ini Butuh Lebih dari Sekadar Janji

Krisis iklim telah nyata dirasakan semua umat manusia. Gelombang panas mematikan, kebakaran hutan yang tak terkendali, hingga naiknya permukaan laut bukan lagi prediksi, tapi kenyataan. Jika dunia terus bermain dalam narasi kosong tanpa langkah radikal, maka masa depan bumi berada di ambang kehancuran.

Saatnya berhenti berbicara dan mulai bertindak. Karena bumi tak butuh janji—ia butuh aksi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved