Gelombang Panas Ekstrem Terjang Eropa, Ribuan Warga Dievakuasi!
Tanggal: 30 Mei 2025 21:08 wib.
Tampang.com | Benua Eropa kembali menghadapi krisis iklim yang mengkhawatirkan. Gelombang panas ekstrem yang melanda sejumlah negara menyebabkan lonjakan suhu udara hingga lebih dari 45 derajat Celsius. Pemerintah di beberapa wilayah pun terpaksa mengevakuasi ribuan warga dan mengeluarkan peringatan darurat kesehatan publik.
Fenomena ini bukan sekadar cuaca buruk sesaat, namun merupakan dampak nyata dari perubahan iklim global yang semakin tak terbendung. Musim panas tahun ini tercatat sebagai salah satu yang terpanas dalam sejarah modern Eropa.
Negara-Negara yang Paling Terdampak
Italia: Suhu di beberapa kota seperti Roma dan Palermo mencapai 46°C. Pemerintah menetapkan status darurat cuaca ekstrem dan menutup sejumlah tempat umum.
Spanyol: Wilayah selatan dilanda kekeringan panjang, kebakaran hutan marak, dan rumah sakit menerima lonjakan pasien dehidrasi.
Prancis: Pusat layanan kesehatan darurat diperluas setelah lonjakan kasus akibat heatstroke. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap di dalam rumah.
Efek Psikologis dan Sosial Gelombang Panas
Pakar psikologi menyebut bahwa gelombang panas ekstrem dapat memicu gangguan mental seperti kecemasan, stres tinggi, hingga agresi. Selain itu, banyak komunitas miskin dan lansia yang kesulitan mendapatkan akses air dan perlindungan dari panas, memperparah dampak sosialnya.
Krisis Energi dan Infrastruktur Terancam
Lonjakan suhu menyebabkan peningkatan tajam konsumsi listrik untuk pendingin ruangan. Di banyak wilayah, sistem listrik menjadi tidak stabil, bahkan blackout terjadi di beberapa kota. Transportasi publik dan jalur kereta juga mengalami gangguan akibat jalur rel yang memuai karena panas.
Upaya Penanggulangan Sementara
Pemerintah daerah menyiapkan “zona sejuk” seperti balai kota berpendingin untuk warga, membagikan air minum gratis, dan mengaktifkan tim respons darurat cuaca. Namun, langkah-langkah ini hanya bersifat sementara dan tidak menyentuh akar permasalahan.