Sumber foto: google

Gelombang Panas di India, Menyebabkan Kekurangan Air dan Sekolah Tutup

Tanggal: 14 Jun 2024 15:42 wib.
Pihak berwenang di ibu kota India telah memerintahkan sekolah-sekolah tutup lebih awal untuk liburan musim panas, setelah suhu di Delhi mencapai 47,4 derajat Celcius (117F). Pejabat kota meminta sekolah-sekolah untuk segera tutup karena panas terik, menurut perintah pemerintah yang dikutip Hindustan Times pada Selasa (21/5/2024), yang mengurangi jangka waktu beberapa hari. Biro cuaca India telah memperingatkan kondisi gelombang panas yang parah minggu ini, yang mencapai puncaknya 47,4 derajat Celcius di pinggiran kota Najafgarh Delhi pada Senin (20/5/2024), suhu terpanas di seluruh negeri.

Gelombang panas di India telah menjadi persoalan utama yang harus dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Dilansir dari Guardian, pihak berwenang di negara bagian lain, termasuk Haryana, Madhya Pradesh, Punjab dan Rajasthan, juga telah memerintahkan penutupan sekolah. India terbiasa dengan suhu musim panas yang sangat panas, namun penelitian ilmiah selama bertahun-tahun menemukan bahwa krisis iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens. Kementerian Meteorologi India memperingatkan dampak panas terhadap kesehatan, terutama bagi bayi, orang lanjut usia, dan penderita penyakit kronis.

Pada Mei 2022, suhu di sebagian wilayah Delhi mencapai 49,2 derajat Celsius (120,5 derajat Fahrenheit), media India melaporkan pada saat itu. Putaran pemungutan suara berikutnya dalam pemilu India yang berlangsung selama enam minggu akan berlangsung pada Sabtu (26/5/2024), termasuk di Delhi.  Jumlah pemilih menurun, dan para analis berpendapat bahwa cuaca yang lebih panas dari rata-rata adalah salah satu faktornya, serta ekspektasi luas bahwa perdana menteri, Narendra Modi, akan dengan mudah memenangkan masa jabatan ketiga. Komisi pemilu India telah membentuk satuan tugas untuk meninjau dampak gelombang panas dan kelembapan sebelum setiap putaran pemungutan suara.

Kekurangan air dan penutupan sekolah adalah dampak nyata dari gelombang panas di India. Selain itu badai hebat melanda wilayah lain di negara itu pekan lalu, termasuk ibu kota keuangan, Mumbai, di mana angin kencang meratakan papan reklame yang menewaskan 16 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terjebak.

Selain itu, sekolah-sekolah juga harus dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengatasi kondisi cuaca ekstrim, seperti peningkatan ventilasi dan penyejuk udara, serta pemberian pengajaran tentang adaptasi terhadap cuaca panas kepada siswa dan pengajar. Ini akan membantu meminimalkan dampak buruk dari gelombang panas terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di India.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved