Gedung di Tokyo Dirobohkan karena Menghalangi Pemandangan Gunung Fuji
Tanggal: 15 Jun 2024 14:17 wib.
Sebuah kondominium yang terdiri dari 10 lantai di sisi barat Tokyo, Jepang, dirobohkan walaupun hampir rampung dibangun. Sebab, penduduk setempat mengeluhkan bahwa gedung tersebut menghalangi pemandangan Gunung Fuji.“Kami menyadari budaya (lokal) yang menghargai pemandangan, tapi kami gagal mempertimbangkannya dengan baik. Kami juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang mengontrak,” kata perwakilan dari perusahaan pengembang, Sekisui House Ltd., dikutip dari Kyodo News, Rabu (12/6/2024). Namun, langkah untuk merobohkan gedung di tengah kota ini menunjukkan bahwa kepekaan terhadap alam dan warisan budaya merupakan hal yang penting bagi pemerintah Jepang.
Gedung yang dirobohkan terletak di pusat kota Tokyo, merupakan sebuah bangunan perkantoran tinggi yang menjadi ikon kebanggaan bagi pengembangan perkotaan Jepang. Namun, gedung ini menjadi kontroversial karena menghalangi pemandangan Gunung Fuji yang merupakan simbol alam Jepang yang sangat dihormati. Dengan keindahan alamnya yang mempesona, Gunung Fuji menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya dan menjadi daya tarik utama bagi pariwisata Jepang. Namun, dengan pertumbuhan kota yang pesat, pemandangan ikonik tersebut mulai terhalang oleh bangunan-bangunan tinggi di sekitarnya, mengurangi pengalaman wisatawan dan membuat foto pemandangan Gunung Fuji tidak seindah yang diharapkan.
Pihaknya berjanji akan melakukan berbagai upaya agar hal yang sama tidak terulang lagi. Terletak di Distrik Naka, Kota Kunitachi, kondominium tersebut memiliki 18 unit yang tersebar di setiap lantainya. Sebagian besar unit terjual seharga mulai 70 juta yen (sekitar Rp 7,25 miliar) sampai 80 juta yen (sekitar Rp 8,29 miliar).
Keputusan untuk merobohkan gedung tersebut bukanlah hal yang mudah. Banyak pihak yang terdampak, termasuk pengembang properti dan pemilik gedung yang harus menghadapi dampak ekonomi dari keputusan ini. Namun, pemerintah Tokyo bersikeras bahwa tindakan ini diperlukan untuk melestarikan keindahan alam Jepang yang tidak ternilai. Dalam upaya untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan, pemerintah Tokyo mulai mengambil langkah-langkah untuk membatasi pembangunan yang menghalangi pemandangan alam yang indah.
Langkah ini secara luas disambut oleh masyarakat dan pengamat pariwisata. Dengan mempertahankan pemandangan alam yang indah, Tokyo menuju upaya untuk mewujudkan kota yang seimbang antara infrastruktur perkotaan modern dan keindahan alam tradisional. Tindakan ini juga mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia tentang pentingnya melestarikan warisan alam, bahkan di tengah-tengah perkembangan metropolis global seperti Tokyo.
Keputusan untuk merobohkan gedung di Tokyo sebagai langkah untuk melindungi pemandangan Gunung Fuji telah menginspirasi kota-kota lain di seluruh dunia untuk mempertimbangkan kembali kebijakan pembangunan mereka. Dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya melestarikan alam dan keindahan alam, langkah-langkah seperti ini mungkin menjadi tren di masa depan untuk mewujudkan kota-kota yang seimbang antara pembangunan perkotaan yang modern dan pelestarian nilai-nilai alam.
Dengan demikian, tindakan merobohkan gedung di Tokyo sebagai langkah untuk melestarikan pemandangan Gunung Fuji adalah sebuah langkah berani yang merupakan contoh bagaimana sebuah kota megapolitan dapat menghargai warisan alam yang luar biasa. Langkah ini memberikan harapan bahwa kota-kota besar di seluruh dunia dapat menemukan keseimbangan antara pembangunan perkotaan yang modern dan pelestarian keindahan alam yang tak ternilai harganya. Semoga keputusan ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lainnya tentang pentingnya melestarikan keindahan alam di tengah-tengah perkembangan perkotaan yang pesat.