Ganjar Contohkan Nelson Mandela di Hari Batik Nasional
Tanggal: 3 Okt 2017 15:53 wib.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memotivasi generasi muda untuk mencintai batik pada peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober 2017 ini.
Kini, batik sudah menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO sejak 2009.
Kala menghadiri kegiatan Ganjar Mengajar di SMA Negeri 1 Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Senin (2/10/2017), Ganjar mengungkap cerita tentang fenomena batik yang telah mendunia.
Gubernur Jawa Tengah itu mencontohkan salah satu tokoh dunia yaitu mendiang mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, ternyata mengoleksi banyak batik dari Indonesia.
"Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, itu satu lemari bajunya batik semua. Batiknya Nelson itu dari mana coba? Dari Pekalongan, Jawa Tengah," kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan, Nelson Mandela dikenal dunia salah satunya karena gaya berbusananya khas. Pada acara resmi PBB maupun informal, Nelson Mandela sering mengenakan kemeja bermotif batik.
Tak hanya itu, lanjutnya, ternyata batik menjadi pakaian yang 'sakral' di tengah warga Afrika Selatan karena dianggap menjadi ‘pakaian kebesaran’ Nelson Mandela. Hal ini diperlukan metode dagang dalam kerja sama internasional untuk mengubah image batik di negara itu.
"Ketika saya tanya kepada warga Afrika Selatan kenapa enggak pakai batik, katanya orang sana takut karena baju itu sangat dihormati dan sakral, mereka menyebut batik sebagai pakaian Mandela atau Mandela's Shirt. Makanya Dubes RI untuk Afrika Selatan, diplomasi asing sekarang perlu bicara dagang batik," tandas Ganjar.