Fenomena Jasa Penukaran Uang yang Marak Jelang Lebaran
Tanggal: 2 Jun 2017 09:26 wib.
Tampang.com- Menjelang hari raya Idul Fitri atau lebaran, tradisi saling berbagi dengan saudara atau tetangga terdekat atau dengan anak-anak yatim sudah lama dilakukan masyarakat di Surabaya, Jawa Timur. Saat lebaran, terutama anak-anak, saling berebut ketika ada saudara yang datang dan membagi-bagikan amplop ( Angpao kalau dalam tradisi cina ) yang biasanya berisi uang yang masih baru. Nilainya berfariatif, walaupun tidak seberapa tapi nilai silaturahmi dari saudara yang saling berkunjung saat lebaran menjadi yang utama.
Berkaitan dengan uang baru untuk persiapan lebaran, beberapa bank, baik bank pemerintah maupun swasta banyak yang memberikan layanan penukaran uang kepada para nasabahnya. Tidak sedikit nasabah yang berebut atau antri untuk bisa mendapatkan uang baru yang akan digunakan untuk berbagi dengan saudara. Deretan antrian panjang dan dibatasinya jumlah penukaran uang di bank yang bersangkutan, membuat para nasabah memilih untuk menukarkan uangnya pada jasa penyedia penukaran uang yang marak saat menjelang lebaran dan menawarkan jasa mereka di pinggir jalan.
Di Surabaya, para penyedia jasa penukaran uang ini bisa ditemukan di sepanjang jalan Pahlawan berdekatan dengan Gedung Bank Indonesia sendiri. Mereka memanfaatkan para nasabah yang malas antri untuk menukarkan uang baru dan mendapatkan imbalan yang bervariatif tergantung jumlah uang yang ditukarnya. Pekerjaan mereka sendiri sebenarnya beresiko tinggi karena dengan maraknya aksi begal atau genk motor di beberapa kota, bisa saja uang yang sedang mereka jajakan dirampas atau diambil para penjahat itu. Untuk itu pihak kepolisian menghimbau kalau dalam menjajakan uang baru, mereka tidak perlu memperlihatkan semua uang yang ada, cukup memajang beberapa lembar uang sebagai contoh.
Maraknya jasa penyedia penukaran uang ini, juga dikhawatirkan menjadi jalan untuk menyebarkan atau mengedarkan uang palsu. Untuk mengantisipasi hal ini, Kapolsek Sidoarjo, Kompol Roschulullah mengadakan sidak terhadap para penyedia jasa penukaran uang yang marak juga di jalan Pahlawan Sidoarjo. "Penukaran uang di jalanan merupakan momentum musiman yang terjadi di bulan ramadhan apalagi mendekati lebaran nanti. Tapi momentum ini sering dijadikan kesempatan untuk meraup keuntungan dengan jalan tidak halal" Tambah Roschulullah.
Peredaran uang palsu yang menjadi target pihak kepolisian dalam melakukan pengawasan terhadap para penyedia jasa penukaran uang ini, karena itu masyarakat diminta waspada dan segera melaporkan ke pihak kepolisian apabila ditemukan uang palsu pada saat melakukan penukaran uang di jalan.