Fakta Menarik, Burung Elang makin Ahli dalam Berburu
Tanggal: 8 Jul 2018 23:07 wib.
Burung elang ternyata memiliki kemampuan berkembang dengan cepat dalam keahlian berburu. Hal itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Cardiff University.
Percobaan pertama kali menggunakan burung elang dari jenis peregrine falcon (Falco peregrinus) dan saker falcon (Falco cherrug). Perbandingan percobaan juga dilakukan dengan jenis burung lainnya. Burung pemangsa itu telah mengalami persaingan sengit yang membuat mereka beradaptasi dengan cepat untuk bertahan hidup. Penelitian tentang gen burung predator itu sedang dipelajari untuk melihat faktor perkembangan cepat tersebut.
Burung elang berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti berbentuk kait yang mengacu ke bentuk paruh burung itu.
Para peneliti telah menentukan gen-gen tertentu pada burung itu yang mengatur pengembangan paruh, yang berevolusi untuk menahan tekanan mangsanya pada kecepatan hingga 300 km/jam. Bentuk paruh elang juga berkembang untuk dapat merobek daging mangsanya.
Salah satu jenis elang yang diteliti ialah peregrine falcon atau alap-alap kawah atau elang pemburu. Burung itu merupakan hewan pemangsa tercepat di Bumi karena mampu menangkap mangsa dengan kecepatan mengesankan.
Penelitian gen terhadap jenis burung itu mendapati tengkorak keras mereka merupakan adaptasi untuk bertahan hidup.
Saat bertabrakan dengan mangsanya, mereka memiliki peredaran darah efisien dan sistem pernapasan untuk mengatasi tekanan udara yang ekstrem saat meluncur dengan kecepatan tinggi.
Jenis elang peregrine dan saker memiliki pola gen yang sama. Cara hidup kedua jenis elang tersebut yang sama menjadi alasannya.
Elang saker ditemukan di seluruh Asia Tengah dan tim peneliti mampu memahami lebih lanjut tentang bagaimana mereka dikembangkan untuk hidup dalam lingkungan yang kering. Burung itu juga masuk jenis yang terancam punah menurut IUCN.
Hasil penelitian lain tentang perubahan iklim juga berpengaruh terhadap kehidupan elang. Peningkatan kecepatan angin mempersingkat waktu elang laut mencari makan. Dari 12,4 hari pada 1917-an menjadi hanya 9,8 hari pada 2018.