Etiket Berbelanja yang Unik di Jepang Kamu Wajib Tahu !

Tanggal: 24 Feb 2025 21:35 wib.
Tampang.com | Kehidupan masyarakat Jepang sangat dipenuhi dengan etiket dan praktik budaya yang kental. Setiap aspek dari aktivitas sehari-hari, mulai dari makan hingga menggunakan transportasi umum, serta berbelanja, memiliki kebiasaan unik yang dipegang teguh oleh semua orang. Oleh karena itu, para pelancong yang hendak menjelajahi Jepang perlu memahami dan menghormati norma-norma ini.

Meskipun saat ini banyak orang di seluruh dunia lebih memilih untuk berbelanja secara online, di Jepang, toko fisik tetap menjadi tempat yang populer bagi wisatawan. Tentu saja, untuk melengkapi pengalaman berbelanja mereka, mengetahui etika yang berlaku sangat penting.

Beberapa kebiasaan mungkin sudah dikenal luas, seperti larangan memberi tip. Namun, ada sejumlah hal lain yang bisa mengejutkan pengunjung asing. Pertama-tama, sebagian besar toko, termasuk department store, mulai beroperasi pada pukul 10 pagi. Namun, bagi para penggemar kafe dan kedai kopi, banyak yang buka dari pukul 7 pagi dan tutup di sekitar pukul 10 pagi, sedangkan restoran biasanya memulai layanan makan siang dari pukul 11 atau 11:30.

Berikut adalah tujuh etiket yang harus diingat saat berbelanja di toko-toko Jepang:

1. Mengantre

Di Jepang, mengantre menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya. Hal ini sangat terasa saat periode penjualan khusus, seperti diskon musim dingin atau peluncuran produk baru. Melihat antrean panjang menjadi pemandangan yang biasa saat ada acaran khusus di toko.

2. Dilarang Makan atau Minum di Dalam Toko

Banyak toko di Jepang jelas-jelas melarang pengunjung untuk makan atau minum di dalam area toko. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan menghindari kerusakan barang dagangan yang dipajang.

3. Letakkan Uang di Baki Saat Membayar

Masyarakat Jepang masih mengandalkan uang tunai sebagai metode pembayaran utama, meskipun penggunaan digitalisasi semakin meningkat pasca-pandemi. Ketika melakukan pembayaran, pembeli diminta untuk meletakkan uang di baki yang telah disediakan, alih-alih menyerahkannya langsung ke tangan kasir. Beberapa toko bahkan menerapkan sistem pembayaran otomatis di mana pembeli dapat memasukkan uang mereka tanpa harus melalui kasir.

4. Dilarang Menawar

Harga di Jepang ditetapkan dan tidak dapat ditawar. Menawar di toko dianggap tindakan yang tidak sopan, karena hal ini bisa diartikan sebagai penilaian bahwa barang tersebut tidak memiliki nilai sesuai dengan harga yang dicantumkan.

5. Jangan Memberi Tip

Di Jepang, memberikan tip untuk layanan, baik itu di restoran, taksi, hotel, atau salon, dianggap tidak sopan. Banyak pekerja Jepang merasa tidak nyaman dengan pemberian tip, bahkan merasa bingung karena tindakan tersebut tak terduga. Mereka mungkin akan berusaha mengembalikan tip tersebut kepada pengunjung.

6. Jangan Buka Kemasan Sebelum Membayar

Ketika berbelanja, jika ada niat untuk mencoba produk yang dikemas, sebaiknya meminta bantuan staf toko. Mereka akan dengan senang hati mengambilkan produk tersebut untuk dicoba, dan dengan cermat menjaga agar barang tidak rusak.

7. Jangan Bawa Payung Basah ke Toko

Penting untuk meninggalkan payung di luar, terutama jika basah. Toko-toko biasanya menyediakan rak khusus untuk menyimpan payung. Jika ragu akan hilangnya payung, pengunjung dapat menggunakan kantong plastik yang disediakan di pintu masuk toko. 

Menghormati etiket yang berlaku saat berbelanja di Jepang tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada budaya setempat, tetapi juga memperkaya pengalaman berbelanja itu sendiri. Dengan memahami dan mengikuti norma-norma ini, pengunjung akan merasa lebih diterima dan berkomunikasi dengan efektif di negara yang terkenal dengan sopan santun dan tata krama ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved