Eskalasi di Lebanon Meningkat, AS Ingatkan Tak Bisa Selamanya Lindungi Israel
Tanggal: 7 Sep 2024 19:46 wib.
Eskalasi antara Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin meningkat, memicu peringatan dari pejabat Amerika Serikat (AS). Komando Angkatan Laut AS yang ditempatkan di wilayah tersebut ditegaskan bahwa mereka tidak bisa berada di sana untuk melindungi Israel secara permanen.
Sebagaimana dilansir oleh New Arab pada Sabtu (7/9/2024), pernyataan tersebut muncul di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut tentang situasi yang memburuk di wilayah tersebut. Channel 13 melaporkan bahwa pesan telah disampaikan kepada Israel agar pembatasan ketegangan dengan Hizbullah dan Iran perlu ditangani dengan bijaksana karena adanya keterbatasan waktu bagi kapal AS."Kapal induk (AS-red) tidak akan dapat tinggal di daerah tersebut selamanya," kata sumber tersebut.
Ketakutan akan potensi pecahnya perang penuh skala telah muncul setelah terjadinya pembunuhan komandan Hizbullah, Fuad Shukr oleh Israel, serta pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Hanniyeh di Iran pada bulan Juli yang lalu.
Hizbullah menggempur Israel dengan serangan rudal dan pesawat tak berawak skala besar di wilayah utara Israel pada tanggal 25 Agustus sebagai balasan atas pembunuhan tersebut. Namun, diperkirakan bahwa serangan balasan lebih lanjut akan terjadi.
Menyikapi serangan rudal dan pesawat tak berawak tersebut, Departemen Pertahanan AS memutuskan untuk memperpanjang penempatan dua kelompok penyerang kapal induk AS sebagai respons terhadap situasi yang semakin memanas.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, kembali menekankan komitmen AS dalam mendukung Israel menghadapi segala bentuk ancaman dari Iran dan Hizbullah setelah terjadinya serangan Hizbullah.
Kapal induk Theodore Roosevelt telah tiba di wilayah tersebut pada awal Juli, sementara kapal induk Abraham Lincoln tiba pada pertengahan Agustus.
Kabar terbaru mengungkapkan bahwa Austin baru-baru ini melakukan panggilan telepon kepada Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dimana keduanya membahas situasi di sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Kedua pejabat membahas upaya jalan keluar dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengelola ketegangan yang semakin meruncing di wilayah tersebut.