Sumber foto: website

Erdogan Ancam Kubur Kurdi Suriah Jika Tak Letakkan Senjata

Tanggal: 26 Des 2024 12:53 wib.
Tampang.com | Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan tegas mengancam milisi Kurdi di Suriah bahwa mereka akan dikubur jika mereka tidak meletakkan senjata. Ancaman ini disampaikan pada Rabu ketika permusuhan antar-kelompok pemberontak Suriah, termasuk kelompok yang didukung oleh Turki, semakin meningkat sejak runtuhnya rezim Bashar al-Assad bulan ini.

Ankara, setelah Assad turun, telah berkali-kali menekankan bahwa milisi YPG Kurdi harus dibubarkan, dengan menegaskan bahwa kelompok tersebut tidak memiliki tempat di masa depan Suriah. Perubahan kepemimpinan Suriah telah menjadikan faksi-faksi utama Kurdi di negara itu berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.

"Para pembunuh separatis akan mengucapkan selamat tinggal pada senjata mereka, atau mereka akan dikubur di tanah Suriah bersama dengan senjata mereka," kata Erdogan kepada anggota Partai AK yang berkuasa di Parlemen Turki. Ia juga menegaskan, "Kami akan membasmi organisasi teroris yang mencoba menjalin tembok darah antara kami dan saudara-saudara Kurdi kami."

Erdogan, yang berbicara pada hari Kamis (26/12/2024) dan dikutip oleh Reuters, percaya bahwa Turki akan membasmi organisasi teroris yang mencoba menciptakan konflik antara Turki dan suku Kurdi. Turki memandang milisi YPG Kurdi—komponen utama Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS)—sebagai perpanjangan dari milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang telah melancarkan pemberontakan terhadap negara Turki sejak 1984.

PKK ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Ankara telah berulang kali meminta sekutu NATO-nya, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya, untuk menghentikan dukungan kepada YPG. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Turki mengklaim bahwa angkatan bersenjata telah berhasil menewaskan 21 milisi YPG-PKK di Suriah utara dan Irak.

Dalam wawancara dengan Reuters, komandan SDF (Pasukan Demokratik Suriah) Mazloum Abdi mengakui keberadaan milisi PKK di Suriah untuk pertama kalinya. Ia menyatakan bahwa mereka telah membantu memerangi ISIS dan akan kembali ke rumah jika gencatan senjata total disepakati dengan Turki, yang merupakan tuntutan utama Ankara. Abdi membantah adanya hubungan SDF dengan PKK, mencoba untuk meredakan ketegangan yang ada.

Erdogan juga mengumumkan bahwa Turki segera akan membuka konsulatnya di Aleppo dan memperkirakan peningkatan lalu lintas di perbatasannya pada musim panas tahun depan karena sebagian dari jutaan migran Suriah yang ditampungnya mulai pulang. Hal ini menunjukkan upaya Turki untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan dengan Suriah, termasuk bersiap menghadapi perubahan situasi di wilayah tersebut.

Ancaman Erdogan terhadap milisi Kurdi Suriah menjadi sorotan di kancah internasional karena dapat memperburuk situasi konflik di Suriah. Seiring dengan itu, Turki juga berada di persimpangan politik yang menguji hubungannya dengan Amerika Serikat dan Eropa. Kritik internasional terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak terlibat dalam konflik di Suriah pun semakin tajam.

Ancaman tersebut mencerminkan kekhawatiran Turki akan keberadaan milisi YPG Kurdi dan upaya untuk menjaga stabilitas di wilayah sekitar. Meskipun demikian, upaya untuk mencapai kesepakatan damai dalam konflik di Suriah tetap menjadi tantangan yang besar bagi aktor-aktor yang terlibat.

Pada akhirnya, situasi di Suriah akan sangat ditentukan oleh keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah Suriah, kelompok oposisi, dan aktor-aktor internasional yang turut terlibat dalam konflik tersebut. Mereka diharapkan mampu untuk menemukan solusi yang dapat membawa perdamaian dan stabilitas ke wilayah tersebut, sehingga masyarakat Suriah dapat hidup dalam keadaan yang aman dan tenteram.

Keberadaan solusi tersebut merupakan hal yang sangat penting demi kebangkitan kehidupan berbangsa dan bernegara di Suriah. Semua pihak perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut demi kebaikan bersama. Masih banyak perjalanan yang harus ditempuh untuk mencapai kondisi yang diinginkan, namun dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin.

Masyarakat internasional pun diharapkan terus mendukung dan mendorong terwujudnya solusi damai di Suriah, karena perdamaian di wilayah tersebut punya dampak yang sangat besar bagi keamanan dan stabilitas di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved