Emmeline Pankhurst: Profil Perjuangan untuk Hak Suara Perempuan
Tanggal: 10 Jul 2024 19:22 wib.
Emmeline Pankhurst adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pergerakan hak-hak perempuan. Lahir pada 15 Juli 1858, Pankhurst menjadi ikon dalam perjuangan untuk mendapatkan hak suara bagi perempuan di Inggris. Melalui dedikasi dan kegigihannya, ia berhasil mengubah wajah politik dan sosial di negara tersebut.
Awal Kehidupan dan Pengaruh Keluarga
Emmeline Pankhurst lahir di Manchester, Inggris, dari keluarga yang sangat mendukung reformasi sosial. Orang tuanya, Robert dan Sophia Goulden, adalah aktivis sosial yang memperjuangkan berbagai isu, termasuk penghapusan perbudakan. Dari sinilah, Emmeline mendapatkan inspirasi untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan.
Terjun ke Dunia Aktivisme
Pada tahun 1879, Emmeline menikah dengan Richard Pankhurst, seorang pengacara dan aktivis yang juga mendukung hak-hak perempuan. Bersama suaminya, ia aktif dalam berbagai organisasi yang memperjuangkan hak suara perempuan. Namun, setelah kematian suaminya pada tahun 1898, Emmeline menjadi semakin radikal dalam pendekatannya.
Women’s Social and Political Union (WSPU)
Pada tahun 1903, Emmeline Pankhurst mendirikan Women’s Social and Political Union (WSPU), sebuah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan hak suara bagi perempuan melalui aksi langsung dan militansi. Slogan WSPU, "Deeds, not Words" (Perbuatan, bukan Kata-kata), mencerminkan pendekatan mereka yang tegas dan sering kontroversial.
Para anggota WSPU, yang dikenal sebagai Suffragettes, melakukan berbagai aksi protes, termasuk demonstrasi, pemogokan makan, dan bahkan tindakan destruktif seperti merusak properti. Tindakan-tindakan ini sering kali menyebabkan para Suffragettes ditangkap dan dipenjarakan, termasuk Emmeline Pankhurst sendiri.
Pengorbanan dan Penahanan
Emmeline Pankhurst mengalami banyak penahanan dan hukuman selama perjuangannya. Namun, penahanan tidak menghentikannya untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia bahkan melakukan pemogokan makan selama di penjara, yang kemudian menyebabkan pemerintah memberlakukan "Cat and Mouse Act" pada tahun 1913. Undang-undang ini memungkinkan pemerintah untuk membebaskan sementara tahanan perempuan yang sedang sakit akibat mogok makan, hanya untuk menangkap mereka kembali setelah mereka pulih.
Dampak Perang Dunia I
Dengan pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914, Emmeline Pankhurst dan para Suffragettes memutuskan untuk menghentikan sementara aksi-aksi mereka dan mendukung upaya perang. Mereka berharap dukungan ini akan membantu mempercepat pemberian hak suara bagi perempuan. Kontribusi mereka dalam upaya perang diakui oleh pemerintah Inggris, yang pada akhirnya berujung pada pemberian hak suara bagi perempuan di atas 30 tahun pada tahun 1918 melalui Representation of the People Act.
Akhir Kehidupan dan Warisan
Setelah perang, Emmeline Pankhurst tetap aktif dalam dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Konservatif dan terus memperjuangkan hak-hak perempuan hingga akhir hayatnya. Emmeline Pankhurst meninggal pada 14 Juni 1928, hanya beberapa minggu sebelum perempuan di Inggris mendapatkan hak suara penuh setara dengan laki-laki melalui Equal Franchise Act 1928.
Warisan Emmeline Pankhurst hidup dalam perjuangan hak-hak perempuan di seluruh dunia. Kepemimpinannya dalam WSPU dan tekadnya yang kuat menginspirasi banyak perempuan untuk terus memperjuangkan keadilan dan kesetaraan. Patungnya berdiri tegak di dekat Gedung Parlemen Inggris, sebagai pengingat akan perjuangan dan pencapaian luar biasa yang ia lakukan.