Sumber foto: Google

Ekrem Imamoglu: Dari Wali Kota Istanbul hingga Ancaman Politik Terbesar bagi Erdogan

Tanggal: 26 Mar 2025 09:46 wib.
Tampang.com | Enam tahun lalu, Ekrem Imamoglu, yang baru saja terpilih sebagai Wali Kota Istanbul, mengalami hambatan besar ketika kemenangannya dibatalkan oleh Komisi Pemilihan Turkiye. Imamoglu yang frustrasi menyebut para pejabat pemilu sebagai "orang-orang idiot", yang langsung memicu gugatan hukum terhadapnya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang melihat Imamoglu sebagai ancaman serius, mulai menargetkannya dengan berbagai kasus hukum. Namun, Imamoglu tak tinggal diam. Ia mengajukan banding atas putusan yang dijatuhkan kepadanya dan terus berjuang di panggung politik.

Gelombang Kasus Hukum: Politisasi Peradilan?

Sejak 2019, serangkaian tuntutan hukum mulai menghantui Imamoglu. Dari dugaan penghinaan terhadap pejabat hingga tuduhan korupsi dan bahkan membantu kelompok teroris, upaya hukum terhadapnya semakin intensif.

Namun, banyak pihak—terutama dari oposisi—menganggap kasus-kasus tersebut bermotif politik, dengan tujuan menyingkirkan Imamoglu dari dunia politik. Bahkan, beberapa analis menilai strategi ini mengingatkan pada pengalaman Erdogan sendiri, yang pada 1999 sempat dipenjara karena membacakan puisi yang dianggap anti-sekuler.

Dukungan Rakyat dan Kemenangan Bersejarah

Meski menghadapi tekanan hukum, Imamoglu tetap berhasil menang telak dalam pemilihan ulang Wali Kota Istanbul pada Maret 2024. Dengan raihan 54% suara, ia mengalahkan kandidat Partai AK yang hanya memperoleh 45% suara.

Kemenangan ini menjadi salah satu pukulan politik terbesar bagi Erdogan, yang telah berkuasa lebih dari 22 tahun. Semangat juang Imamoglu semakin diperkuat oleh dukungan luas dari rakyat, yang melihatnya sebagai simbol perlawanan terhadap otoritarianisme.

Penahanan dan Gelombang Protes

Pada Maret 2025, Imamoglu kembali menjadi sorotan setelah ia ditangkap dengan tuduhan korupsi. Polisi mengepung rumahnya, dan dalam sebuah video yang direkam sebelum penangkapannya, Imamoglu menegaskan, "Saya tidak akan menyerah".

Penahanannya memicu demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Turkiye, dengan ribuan warga turun ke jalan memprotes tindakan yang dianggap sebagai kudeta terhadap kehendak rakyat.

Masa Depan Politik Imamoglu

Meski menghadapi tekanan besar, Imamoglu tetap dianggap sebagai rival terbesar Erdogan di Turkiye saat ini. Pengamat politik menilai bahwa upaya pemerintah untuk membungkamnya justru memperkuat popularitasnya.

Seperti yang dikatakan seorang kolumnis oposisi, "Sekalipun pemerintah melarang Imamoglu mencalonkan diri, mereka tidak akan berhasil menyingkirkannya dari dunia politik."

Pertanyaannya kini: Akankah Imamoglu menjadi sosok yang mampu menggulingkan dominasi Erdogan di masa depan?
Copyright © Tampang.com
All rights reserved