Sumber foto: Google

Ekonomi Jerman Terancam Resesi, Industri Otomotif Jadi Sektor Paling Terdampak

Tanggal: 30 Mei 2025 19:49 wib.
Tampang.com | Negara dengan perekonomian terbesar di Eropa kini berada di ambang resesi. Jerman menghadapi tekanan ekonomi yang terus meningkat, mulai dari inflasi tinggi, permintaan global yang menurun, hingga krisis energi berkepanjangan. Yang paling terdampak dari semua ini adalah industri otomotif, yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Produksi Mobil Anjlok

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak produsen mobil besar di Jerman melaporkan penurunan signifikan dalam produksi dan penjualan. Penurunan permintaan global, ditambah dengan gangguan rantai pasok dan kenaikan biaya bahan baku, membuat produsen seperti Volkswagen, BMW, dan Mercedes-Benz harus memangkas target produksi mereka.

Pabrik-pabrik bahkan mulai mengurangi jam kerja, dan ada peningkatan jumlah pengajuan pemutusan hubungan kerja secara sukarela maupun paksa.

Konsumen Menahan Diri

Tingginya inflasi membuat daya beli masyarakat menurun drastis. Konsumen, baik di dalam negeri maupun internasional, mulai menunda pembelian barang-barang besar seperti kendaraan. Hal ini berdampak langsung pada omzet produsen dan mitra rantai pasok seperti perusahaan spare part dan logistik.

Sektor otomotif yang biasanya menjadi pendorong ekspor kini justru menjadi indikator kerapuhan ekonomi Jerman.

Analis Waspadai Resesi

Para ekonom memperingatkan bahwa jika tren negatif ini berlanjut hingga kuartal berikutnya, Jerman akan resmi masuk ke dalam resesi teknikal—yakni pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut. Ini akan menjadi pukulan telak tidak hanya bagi Jerman, tetapi juga bagi Uni Eropa secara keseluruhan.

Pasalnya, Jerman adalah mesin ekonomi Eropa, dan jika ia melambat, maka efek domino ke negara-negara anggota lainnya tak terelakkan.

Dampak Global Tak Terhindarkan

Sebagai negara eksportir utama, penurunan performa ekonomi Jerman berisiko menyebar ke pasar global, terutama negara-negara yang menggantungkan pasokan teknologi otomotif dari sana. Negara-negara Asia seperti Jepang dan Korea Selatan juga mulai mencermati perkembangan ini dengan hati-hati.

Sektor keuangan dunia pun menunjukkan sinyal kehati-hatian, dengan banyak investor mengalihkan portofolio mereka ke aset yang lebih aman.

Pemerintah Siapkan Stimulus

Merespons situasi ini, pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan paket stimulus fiskal tambahan untuk menopang perekonomian, termasuk insentif bagi industri otomotif agar dapat mempertahankan produksi dan lapangan kerja. Namun, banyak pihak mempertanyakan apakah langkah ini cukup untuk membalikkan tren penurunan yang sudah berlangsung sejak awal tahun.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved