Sumber foto: google

Dubes Israel Marah-marah, Hancurkan Piagam PBB Pakai Mesin saat Pidato

Tanggal: 13 Mei 2024 20:43 wib.
Dubes Israel,  Gilad Erdan, secara mengejutkan mengeluarkan tindakan kontroversial saat memberikan pidatonya di hadapan Dewan Keamanan PBB. Dalam pidato yang seharusnya mengangkat isu perdamaian di Timur Tengah,  Gilad Erdan mengeluarkan unjuk kekuatan dengan menghancurkan sebuah replika piagam PBB menggunakan mesin penghancur. Tindakan mendebarkan tersebut menuai kecaman dari sejumlah pihak dan menjadi viral di media sosial.

Dubes Israel, Gilad Erdan, memperlihatkan sikap marah-marahnya di hadapan Dewan Keamanan PBB dengan tindakan kontroversial yang mengejutkan banyak pihak. Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gilad Erdan, menyampaikan pidato dengan nada marah dalam sesi khusus Majelis Umum PBB. Dia juga memasukkan salinan Piagam PBB ke dalam mesin penghancur kertas berukuran kecil yang dibawanya.

Keputusan  Gilad Erdan untuk secara terbuka menghancurkan simbol penting PBB tersebut membuat banyak pihak terkejut dan marah. Tindakan tersebut dianggap tidak hanya sebagai provokasi, tetapi juga sebagai penghinaan terhadap lembaga internasional yang seharusnya dihormati oleh semua negara anggotanya. Langkah  Gilad Erdan tersebut seolah-olah mencitrakan sikap superioritas yang tidak sesuai dengan semangat kerjasama internasional yang seharusnya diperjuangkan.

Reaksi keras pun datang dari berbagai pihak, baik pemerintah negara-negara anggota PBB maupun lembaga internasional itu sendiri. Pernyataan kecaman dan penolakan atas tindakan  Gilad Erdan mengalir deras dari berbagai negara yang mengecamnya sebagai tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang diplomat. Bahkan, beberapa negara menuntut agar Israel meminta maaf atas insiden tersebut dan menyerukan agar tindakan serupa tidak terulang di masa depan.

Tindakan  Gilad Erdan tersebut juga memicu kontroversi di dalam negeri Israel sendiri. Sebagian besar masyarakat mengecam tindakannya yang dianggap sebagai tindakan yang merugikan citra negara di mata dunia. Selain itu, sejumlah tokoh politik dan aktivis perdamaian juga mengkritik keras tindakan tersebut, menilainya sebagai langkah yang tidak akan membawa manfaat apapun dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah. 

Insiden ini juga turut menjadi topik hangat di media sosial, di mana banyak warganet mengekspresikan ketidaksenangan dan kekecewaannya atas tindakan  Gilad Erdan. Berbagai meme dan komentar yang mengkritik tindakan tersebut menjadi viral dan semakin menambah tekanan atas kedudukan  Gilad Erdan sebagai duta besar Israel.

Kejadian ini menggarisbawahi eskalasi ketegangan di wilayah Timur Tengah serta kesulitan dalam mencapai perdamaian di kawasan tersebut. Tindakan provokatif semacam ini hanya akan semakin memperkeruh suasana dan mempersulit upaya untuk mediasi dan dialog antarnegara. Di sisi lain, kejadian ini juga mengingatkan betapa pentingnya perilaku seorang diplomat dalam mengemban tugasnya merangkul kepentingan negaranya sekaligus menjaga etika dan norma internasional.

Dalam upaya menyelesaikan konflik di Timur Tengah, tindakan yang provokatif dan merusak citra internasional jelas bukanlah langkah yang bijaksana. Kasus ini juga mengemukakan pentingnya untuk menjaga sikap diplomatik yang tenang, rasional, dan menghargai norma internasional serta lembaga-lembaga internasional seperti PBB.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved