Sumber foto: Website

Dua Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak, Lima Tentara Terluka

Tanggal: 7 Agu 2024 15:17 wib.
Pada tanggal 5 Agustus 2024, sekitar pukul 2 siang, dua roket menghantam Pangkalan Udara al-Assad di Irak. Lima personel militer AS dan dua kontraktor AS terluka dalam serangan itu. Menurut pejabat pertahanan AS, tujuh warga Amerika Serikat terluka dalam serangan tersebut.

Menurut pernyataan pejabat pertahanan AS, lima dari mereka yang terluka dirawat di pangkalan udara, sementara dua di antaranya dievakuasi untuk perawatan lebih lanjut. Seluruh korban berada dalam kondisi stabil, dan penilaian pascaserangan masih berlangsung. Kepala Pentagon Lloyd Austin mengaitkan serangan tersebut dengan kelompok militan yang dekat dengan Iran, yang menurutnya menandai eskalasi yang berbahaya dan menunjukkan peran Iran yang mengganggu stabilitas di kawasan tersebut.

Serangan ini terjadi setelah milisi yang didukung Iran melanjutkan serbuan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah setelah jeda selama berbulan-bulan. Salah satu serangan udara sebelumnya dilakukan untuk menargetkan kombatan di Irak yang berupaya meluncurkan sistem udara tak berawak serangan satu arah (OWAUAS). Hal ini menunjukkan bahwa pesawat tanpa awak diidentifikasi sebagai ancaman bagi Pasukan Koalisi. Berdasarkan serangan-serangan baru-baru ini, seorang pejabat pertahanan AS menyatakan bahwa AS akan mempertahankan hak asasi untuk membela diri dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang tepat.

Pemerintah Irak berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan yang mengharuskan AS menarik pasukannya dari negara tersebut. Meskipun demikian, AS tetap menaruh pasukan dalam jumlah kecil di Irak. Jenderal purnawirawan Joseph Votel, mantan komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), sebelumnya menyatakan bahwa serangan di Irak dapat dipandang sebagai upaya untuk memberi tekanan pada pemerintah setempat.

Serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan tersebut. Ancaman terhadap pasukan AS dan Pasukan Koalisi serta ketegangan geopolitik yang berkaitan dengan Iran membuat situasi di Irak semakin kompleks. Kondisi ini juga mempengaruhi hubungan antara AS dan pemerintah Irak, sehingga diperlukan langkah-langkah diplomasi yang bijaksana untuk mengatasi ketegangan tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved